Lingkar.co – Hasil survei Pilkada 2024 yang dilakukan The Republic Institute untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang menunjukkan sosok dari birokrat Ade Bhakti Ariawan menduduki peringkat pertama dengan hasil 22,3 persen.
Peneliti The Republic Institute, Sufyanto mengatakan sosok Ade Bhakti masih diterima oleh 80 persen warga Gajahmungkur.
“Terlihat penerimaan di Gajahmungkur sangat tinggi sekitar 80 persen, ada beberapa kebijakan yang dilakukan di Damkar soal banjir juga sangat besar dampaknya karena memang sebagian besar wilayah Semarang memiliki masalah banjir,” tuturnya, Jum’at (17/5/2024).
Pipularitas Ade bisa setinggi itu karena warga Kota Semarang melihat ASN adalah bagian dari leader opinion yakni menjadi pemimpin opini di maisng-masing lingkungan. Apalagi prosentase ASN di Kota Semarang sebanyak 6 persen dari total jumlah penduduk.
“Kira-kira masing-masing ASN kalau dilihat dari konteks media sosial dia adalah aktor yang memiliki follower yang besar, bukan berarti pengikut yang terdaftar dalam akun media sosial tapi pengikut di lingkungan sekitar,” kata Sufyanto.
Melihat tingginta popularitas Ade Bhakti dalam survei, Sufyanto yakin Sekdin Damkar tersebut memiliki kans sepanjang ia bisa menjaga ritme kehadirannya di tengah masyarakat Kota Semarang secara konsisten.
“Apa yang dilakukan sekarang kalau konsisten sampai jelang Pilkada maka bukan tidak mungkin dia akan menjelma menjadi pemimpin yang diharapkan masyarakat Semarang,” paparnya.
Kendati demikian, dirinya tidak menyebutkan secara rinci hasil survei tersebut karena survei dalam tahap ini bersifat tertutup.
Sementara itu, Pengamat Politik Undip, Wahid Abdulrahman menyebut jika Ade Bhakti cukup masif dalam bermedia sosial dan cukup responsif terhadap keluhan masyarakat.
“Tapi sekali lagi grassroot itu menjadi PR-nya beliau. Dan kalau saya lihat belum bisa ke Wali Kota, beliau lebih tepat jika mendaftar calon wakil wali kota,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Semarang, Ade Bhakti Ariawan secara mendadak memiliki popularitas yang sangat tinggi semenjak ia dipindahkan sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang.
Perpindahan posisi dirinya dari Camat Gajahmungkur itu tak lepas dari persoalan missed persepsi atas kegiatan yang digelar Pemkot Semarang.
Sejatinya, ia dinilai masyarakat sebagai pemimpin yang solutif ketika menjabat sebagai Camat Gajahmungkur.
Namun sayang dirinya terpeleset dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya yang menyebabkan posisinya digeser. (*)
Penulis: Ani Friska
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps