Taj Yasin Salurkan Santunan Kematian dan Bantuan Perbaikan Bangunan di Ponpes Gontor Magelang

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin meninjau lokasi bencana yang terjadi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Kabupaten Magelang. (dok Pemprov Jateng)
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin meninjau lokasi bencana yang terjadi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Kabupaten Magelang. (dok Pemprov Jateng)

Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin tinjau lokasi, amblasnya tembok penampung air di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Kabupaten Magelang, Senin (28/4/2025).

Pada kesempatan tersebut, Gus Yasin sapaan akrabnya menjenguk sejumlah santri yang sedang rawat jalan di lingkungan pondok pesantren. Selain itu, pihaknya juga berkesempatan menyalurkan santunan kepada keluarga korban dan juga memberikan biaya perbaikan bangunan, dengan jumlah Rp 90 juta.

Ditambah, melalui Dinas Sosial dan BPBD Jateng bantuan logistik dan oangan senilai Rp 31.038.000.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin ingin mendengar langsung dari pihak-pihak terkait kronologi kejadian yang menyebabkan 4 santri meninggal dunia, dan 25 lainnya luka berat dan ringan.

“Murni ingin mengunjungi, melihat, dan memastikannya. Saya ingin mendengar secara langsung, karena berita yang di luar sana ada yang bilang tower (ambruk) dan macam-macam. Kami ingin melihat itu,” kata dia.

Sebagai informasi, pada Jumat (25/4) siang, talud dengan ketebalan sekitar 50 cm, tinggi 3 meter, dan panjangnya sekira 10 meter di lokasi tersebut ambrol. Bangunan itu menimpa puluhan santri yang sedang antri mandi untuk persiapan salat Jumat.

Posisi santri berada di selasar antara talud penyangga bak air beton dan bangunan kamar mandi. Di lorong itu, sejumlah santri dalam kondisi terjepit, dan lainnya di dalam terjebak di kamar mandi.

Gus Yasin menjelaskan, kondisi lokasi musibah saat ini yang masih dalam proses pembersihan. Diharapkannya, secepat mungkin bangunan yang runtuh itu bisa dibersihkan.

Adapun langkah Pemprov Jateng, kata dia, ingin mengambil masukan dan kajian dari sisi geologi bagaimana kondisi tanah di lokasi tersebut.

“Bagaimana konstruksi tanahnya, penanganannya. Nah ini yang harus dikoordinasikan,” ucap sosok kelahiran Kabupaten Rembang tersebut.

Adapun dari keterangan yang didapat pihak pesantren, Taj Yasin mengungkapkan, bila lokasi musibah ke depan akan dialihfungsikan lapangan untuk menunjang kegiatan yang lain.

Pihaknya menerangkan, sejumlah korban saat ini sudah bisa dilakukan rawat jalan di pesantren. Terdapat 29 korban, di mana empat santri meninggal dunia.

“Korbannya 29 santri. 20-nya luka ringan, lima perawatan intensif, yang empat syahid,” kata Taj Yasin.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan seluruh stakeholder telah memberikan bantuan. Mulai BUMD di Jawa Tengah dan BAZNAS Jateng. Bahkan Bupati juga sudah turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi.

“Saya sebagai Gubernur ikut berbelasungkawa sedalam-dalamnya dan mendoakan adik-adik yang menjadi korban (meninggal) Husnul Khotimah,” tuturnya. ***