Tak Paksa Harus Pilih Dirinya, Mbak Ajeng Ajak Generasi Milenial Tak Apatis Politik

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari PDIP, drg. Rahajeng Widyaswari Tjahjo Kumolo bersama anak korban bullying seusai Ngobras bersama kawula muda di hotel Siliwangi, Kota Semarang. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari PDIP, drg. Rahajeng Widyaswari Tjahjo Kumolo mengajak generasi milenial untuk tidak apatis terhadap politik. Bahkan dirinya juga tidak memaksa para pemuda memilihnya dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 mendatang.

“Menurut saya sekedar itu lebih baik daripada dia tidak melakukan apa-apa. Kalau ikut kan setidaknya mata dan telinga sudah terbuka. Minimal untuk salah satu partai atau calon. Ya dia sudah punya referensi, “kata Mbak Ajeng, sapaan akrabnya, seusai Ngobras bersama kawula muda di hotel Siliwangi, Kota Semarang, Sabtu (21/10/2023).

Ia mengatakan hal itu saat ditanya wartawan terkait kebebasan memilih bagi warga yang telah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Nah, saya harap dari situ dia bisa berkembang. Dia bisa menentukan pilihannya. Jadi dia tidak kosong (Golput),” sambungnya.

Ia katakan, dalam sosialisasi diri tidak membatasi segmentasi pemilih, naik dari segi usia maupun latar belakang agama.

“Walaupun saya muslim, saya tidak membatasi. Jadi saya juga sosialisasi ke yang non muslim. Untuk profesi juga saya tidak membatasi jenis pekerjaan. Intinya saya sosialisasi ke semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

Terkait proses menyerap aspirasi masyarakat, ia menyatakan lebih suka turun langsung ke lokasi daripada mendengarkan informasi atau laporan.

“Saya lebih suka itu mendengarkan aspirasi itu langsung, tidak melalui perwakilan-perwakilan. Makanya setiap saya ke dapil itu sebisa mungkin saya selalu berkeliling dari komunitas satu ke komunitas yang lain. Jadi tidak ada katanya-katanya,” terangnya.
Ia menyebut sudah blusukan di berbagai tempat dalam Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng 1, bahkan sampai di lereng pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota seperti Desa Plantungan, Kendal, “Kalau di pasar Semarang ya kemarin di Pasar Peterongan,” ucapnya.

Memperhatikan perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu, putri politisi senior, Tjahjo Kumolo ini menargetkan 100.000 suara dalam Pileg mendatang, “Ya realistis paling aman 100.000 suara,” ujarnya.

Sebagai informasi, Ngobras berlangsung dengan berbagai macam topik kekinian, dari persoalan stunting, bullying dan politik. Bahkan, ada peserta yang curhat sejak kecil selalu menjadi korban bullying kawan bermain dan sekolah. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat