Lingkar.co – Tanjakan Kalipancur penghubung Kecamatan Semarang Barat dan Gunungpati terjadi retakan di jalan dan dinding pembatas yang dinilai cukup membahayakan.
Menurut informasi yang didapat, pembangunan tanjankan Kalipancur ini dibangun untuk mengurangi resiko kendaraan yang di tidak kuat menanjak, tanjakan ini dibangun lebih lebar dari sebelumnya dan dibuat satu jalur.
Namun, tanjakan yang belum lama dibangun ini mengalami kerusakan, seperti retak pada jalan dan dinding bangunan tersebut.
“Sebenarnya cukup was – was takut kalau longsor, karena ada retakan,” kata Wanti salah satu pengguna jalan asal Gunungpati.
Wanti mengaku, tidak tahu kapan retakan yang terjadi. Ia menilai, retakan terjadi saat musim penghujan, padahal bangunan tersebut di bangun dengan struktur bangunan baru.
“Kurang tahu kapan mulai retak, harapannya sih diperbaiki atau dicek keamanannya,” ujarnya, Senin (7/4/2025)
Adapun saat ini, terlihat retakan yang ada dijalan beton tersebut sudah ditambal oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menggunakan aspal. Sementara untuk dinding tanggul terlihat retakan sekitar 0,5 sentimeter.
Terpisah Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mejelaskan, pembangunan tanjakan Kalipancur ini dibangun oleh pihak ketiga mengunakan dana CSR.
Dinas ataupun pengembang kata dia, telah melakukan pengecekkan struktur bangunan, setelah terjadi retakan dan menurutnya struktur bangunan tidak ada masalah.
“Itu dibangun pihak ketiga dari dana CSR, sudah di cek dan strukturnya oke nggak ada masalah,” ujar Suwarto.
Adapun retakan terjadi, menurutnya dikarenakan pemadatan struktur tanah saat pembangunan belum sempurna.
“Retakan itu karena pemadatan tanahnya kurang, sehingga retak. Tapi secara struktur masih oke,” tegasnya. ***