Lingkar.co – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, MKes, SpTHT(KL), MM(ARS) mengatakan pihaknya masih terus mengupayakan agar Klinik Utama yang sudah memiliki beberapa spesialisasi bisa menerima pasien BPJS.
Awal mengatakan, pelayanan klinik utama menjadi opsi pelayanan untuk membantu mereka yang membutuhkan pelayanan spesialisasi.
“Namun demikian upaya untuk mendapatkan dukungan BPJS tidaklah mudah, tapi kita terus berusaha untuk bisa mengakses layanan BPJS,” ujarnya kepada wartawan seusai upacara Hari Ulang Tahun ke-80 PMI di aula lantai 4 Gedung UDD PMI Kota Semarang, Rabu (17/9/2025).
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Klinik Utama PMI Kota Semarang telah melayani klinik umum, klinik gigi, spesialis THT, hemofilia dan thalasemia, klinik fisioterapi, khitan.
Ada juga pelayanan endoskopi THT, laboratorium klinik, pemeriksaan EKG (Elektrokardiografi), dan klinik vaksin ICV (International Certificate of Vaccination atau sertifikat internasional vaksinasi) serta pelayanan kegawatdaruratan.
Sejak tanggal 1 Juni 2025, Klinik Utama PMI Kota Semarang melayani dari jam 08:00 sampai 20:00 WIB. Sebelumnya, klinik buka dari 07:30 sampai 16:00 WIB.
Awal bilang, upaya untuk mewujudkan prinsip kemandirian PMI menghadapi tantangan yang sangat besar. Karena itu harus bisa memikirkan unit-unit usaha yang bisa menghasilkan sumber dana sehingga menjadi subsidi silang
“Jadi siapapun yang membutuhkan pelayanan spesialisasi di Klinik Utama PMI bisa lebih terjangkau dan lebih murah. Bahkan kita sering kali mengadakan kegiatan-kegiatan pengabdian yang free for cash sama sekali,” ungkapnya.
Mengingat berbagai pelayanan kesehatan yang sudah berkembang, dirinya tidak menyangkal ketika ditanya target pengembangan selanjutnya menjadi rumah sakit.
“Iya (ditargetkan jadi rumah sakit), pengurus (PMI) melalui berbagai macam diskusi mencari celah bagaimana meningkatkan kemandirian organisasi itu memang mengupayakan hilirisasi produk darah yang dihasilkan oleh PMI, salah satu caranya dengan mendirikan rumah sakit yang melayani kebutuhan darah,” bebernya.
Menurut dia, organisasi PMI harus berusaha agar mandiri untuk menjaga kenetralan. Kemandirian itu secara strategis salah satunya dengan memiliki unit usaha berupa rumah sakit, ‘Sehingga pendirian rumah sakit dengan tipe D menjadi sangat strategis untuk pemenuhan organisasi agar tetap mandiri,” tuturnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat