Site icon Lingkar.co

Tekad Kembali ke Senayan, GPK Jateng Deklarasi Siap Menangkan Pemilu 2029 untuk PPP

Tekad Kembali ke Senayan, GPK Jateng Deklarasi Siap Menangkan Pemilu 2029 untuk PPP

Tekad Kembali ke Senayan, GPK Jateng Deklarasi Siap Menangkan Pemilu 2029 untuk PPP. Foto: Husni/Lingkar.co

Lingkar.co – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jawa Tengah menggelar deklarasi pemenangan Pemilu 2029 di Hotel Candi Indah (HCI) Semarang pada Sabtu (23/8/2025). GPK adalah Badan Otonom (Banom) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

GPK Jawa Tengah berkomitmen memenangkan Pemilu 2029. Dalam deklarasi ini, H Haizul Ma’arif SH MH, selaku Ketua PW GPK Jawa Tengah menegaskan bahwa deklarasi ini adalah pemantik semangat para kader untuk memenangkan pemilu atau pileg, terutama di Jawa Tengah.

“Misinya tentu di Senayan (DPR RI), ini yang penting. Jadi deklarasi ini adalah pemantik agar kita semangat memenangkan Pemilu 2029,” ujar pria yang akrab disapa Gus Haiz ini.

Seperti yang kita tahu, perolehan suara PPP di Pemilu 2024 tidak memuaskan, bahkan tidak lolos Parliamantery Treshold atau lebih tepatnya hanya sekitar 2,5 persen dari seluruh total suara pemilu. Hal ini menyebabkan PPP tidak mendapatkan kursi DPR RI.

“Jadi kita itu muhasabah atau instropeksi diri agar kita semua solid dan tidak saling menyalahkan dan menata strategi serta kerja keras bersama-sama,” tandas Gus Haiz.

Gus Haiz mengatakan pula, sangat penting merekrut kader potensial untuk mendongkrak suara PPP. Perekrutan itu dilakukan melalui diklat agar sesuai dengan arah kebijakan partai.

“Penting sekali merekrut kader potensial melalui diklat agar sesuai dengan arah kebijakan partai,” tuturnya.

Di Jawa Tengah, menurut Haiz, daerah Solo Raya menjadi PR berat. Apalagi di Kabupaten Wonogiri, GPK belum memiliki struktur kepengurusan.

“Dapil di jateng yang kami sorot tentunya Solo Raya yang memang suaranya paling kecil. Terutama di Kabupaten Wonogiri yang belum ada PC GPK di sana,” ujarnya.

Kemudian, Imam Fauzan Amir Uskar selaku Ketua Pimpinan Pusat (PP) GPK mengatakan agar PPP sukses dalam pemilu 2029, pendekatan dan cara suksesinya harus berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

“Pendekatan dan caranya harus berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya ya. Kalau kita lihat dalam pemilu 2024 sangat money oriented, tapi dalam pemilu 2029 mungkin kembali ke strategi ketokohan dan memperkuat jaringan sosial partai,” tuturnya.

Lalu mengenai dugaan bahwa kekalahan PPP dalam Pemilu 2024 karena mendukung calon presiden yang salah, Imam Fauzan mengatakan dirinya tidak berkapasitas menjawab hal tersebut.

“Untuk dukungan presiden di 2029 masih sangat dinamis. Kalau apakah dukungan presiden di 2024 itu salah, saya kira bukan kapasitas saya untuk menilai,” ungkapnya.

Lalu untuk calon ketua umum PPP dalam muktamar 2025, Imam Fauzan berharap ketua yang baru memiliki ketokohan yang kuat dan mampu memenangkan PPP di Pemilu 2029.

“Kemudian untuk calon ketua umum PPP dalam muktamar 2025 nanti saya harap tokoh yang mampu mengangkat harkat dan martabat PPP agar kembali Berjaya seperti dahulu kala,” ujarnya.

Di akhir, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP, Masruhan Samsurie, menegaskan bahwa kader-kader GPK memiliki potensi besar untuk berjuang bersama PPP.

“Jadi GPK itu selalu punya potensi dan jadi garda depan pengkaderan sekaligus gerakan di PPP. Perannya sangat penting dalam banyak hal, mulai pemilu, pileg, pilkada, atau perjuangan PPP untuk masyarakat, mereka selalu jadi garda terdepan,” tuturnya.

Apalagi, tambah Masruhan, tradisi di PPP adalah membentuk kader potensial melalui kaderisasi agar tidak melenceng dari visi dan misi partai.

“Kemudian dalam tradisi PPP, setiap kader yang ingin maju dalam kontestasi kepemimpinan itu disyaratkan mengikuti proses kaderisasi formal yang ada, termasuk di dalam GPK,” ungkapnya.

Kemudian kriteria kader PPP untuk mengikuti pemilu atau pileg tentunya harus sduah terbukti kontribusinya di PPP, lalu memiliki modal sosial luas.

“Dengan kriteria itu, seorang kader bisa membentuk jaringan kerja untyk mencapai misi dalam pengabdian kepada negara melalui kontestasi kepemimpinan,” tutupnya. (*)

Penulis: Husni Bojes

Exit mobile version