Teladani Ulama Pejuang, PCNU Kota Semarang Ziarahi Makam Syuhada dan Pendiri NU

Rais Mustafadl Idaroh Aliyah (Pimpinan Pusat) Jam’iyyah Ahli Thoriqoh al-Muktabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Drs KH Dzikron Abdullah didampingi Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc saat memimpin doa di makam KH Abdullah Sajad Sendangguwo Semarang, Kamis (16/10/2023). Foto: dokumentasi
Rais Mustafadl Idaroh Aliyah (Pimpinan Pusat) Jam’iyyah Ahli Thoriqoh al-Muktabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Drs KH Dzikron Abdullah didampingi Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc saat memimpin doa di makam KH Abdullah Sajad Sendangguwo Semarang, Kamis (16/10/2023). Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Ketua Tanfidzjyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Dr KH Anasom, MHum mengatakan para santri maupun aktivis Nahdlatul Ulama dapat meneladani kegigihan, ketekunan, semangat dan ketegaran para ulama terdahulu yang tak kenal lelah dalam berjuang membela bangsa, mencerdaskan bangsa dan membesarkan NU walau ditengah-tengah kesulitan.

Oleh karena itu, PCNU mengawali rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 dengan mengajak para pimpinan badan otonom dan lembaga menggelar doa untuk para syuhada dan pendiri NU yang dimakamkan di Kota Semarang yang dipusatkan di makam KH Abdullah Sajad di komplek makam Sendangguwo Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

Ziarah dipimpin Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc. “Almarhum kiai Abdullah Sajad adalah salah satu murid Kiai Sholeh Darat Semarang yang berdakwah di wilayah Semarang bentangan timur sekaligus penggerak NU,” kata Kiai Anasom disela-sela mengikuti ziarah di komplek makam Kiai Abdullah Sajad Sendangguwo Semarang pada Kamis (16/10).

Anasom menceritakan, pada saat menjelang berdirinya NU para kiai di Semarang berbagi tugas. Ada yang berkomunikasi dengan para kiai di Surabaya, yaitu KH Ridwan Mujahid yang di kemudian hari tercatat sebagai salah satu pendiri dan pengurus PBNU angkatan pertama. Sedang beberapa yang lain, berkonsentrasi di lingkungannya. Makam almarhum Kiai Ridwan Mujahid berada di komplek makam bukit Bergota Semarang, sedang lainnya tersebar di sejumlah makam di kota Semarang.

Lebih lanjut Anasom mengungkapkan, PCNU Kota Semarang menyiapkan 15 kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Santri tahun 2025. Ziarah ke makam para syuhada dan pendiri NU merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Santri.

Sementara, Drs KH Dzikron Abdullah mewakili keluarga almarhum Kiai Abdullah Sajad, saat pada kesempatan itu merasa terharu dan berterima kasih kepada para kiai dan warga NU Kota Semarang yang menziarahi makam kakeknya.

“Saya terharu dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga NU melalui PCNU Kota Semarang yang hari ini mengajak santri-santri menziarahi makam embah saya,” ucapnya.

Dzikron yang juga Rais Mustafadl Idaroh Aliyah (Pimpinan Pusat) Jam’iyyah Ahli Thoriqoh al-Muktabarah an-Nahdliyyah (Jatman) NU mengatakan kiai Abdullah Sajad saat berdakwah di wilayah Semarang bentangan timur terutama di Sendangguwo menghadapi tantangan yang tidak ringan.

Menurutnya, saat itu warga masih mengamalkan ritual dan tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam, salah satunya pengkultusan sumber air atau sendang yang akhirnya sendang itu ditutup.

“Alhamdulillah perjuangan meluruskan aqidah melalui aktifitas dakwah membuahkan hasil, masyarakat meninggalkan tradisi – tradisi yang bertentangan dengan Islam,menjadi tugas kita untuk melanjutkan tugas dakwah itu,” katanya. (*)