Lingkar.co – Tembok penyangga tandon air di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor mendadak roboh mengakibatkan puluhan santri luka- luka, pada Jumat (25/4/2025).
Menurut informasi dari Basarnas, terdapat 25 santri yang mengalami luka-luka baik ringan maupun berat dan 4 lainnya meninggal dunia.
Kepala Basarnas Semarang, Budiono menyampaikan, kejadian bermula saat puluhan santri antri hendak mandi menjelang ibadah sholat Jumat.
Saat mengantri tiba-tiba tembok penyangga tandon air sepanjang 15 meter yang berada di depan kamar mandi mendadak ambrol dan menimpa para santri.
“Kejadian sangat cepat dan ada beberapa santri yang tidak sempat menyelamatkan diri karena ruang yang sempit berupa lorong. ada dari mereka yang terhimpit tembok dan tidak mampu bergeral bahkan ada yang langsung meninggal dunia ditempat,” terang Budiono.
Basarnas Semarang yang menerima informasi tersebut langsung menerjunkan tim dari Basarnas Semarang dan juga Basarnas Yogyakarta dibantu puluhan potensi SAR baik dari Damkar Muntilan, Sarda Jateng, PMI, TNI, Polri maupun organisasi SAR lainnya.
Tim Basarnas sendiri dilengkapi dengan peralatan urban SAR yang memang diperuntukkan pada penanganan kejadian bangunan runtuh.
Proses evakuasi sendiri berjalan sangat dramatis. Basarnas dan tim SAR gabungan harus berjibaku dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih hidup dan dalam posisi terjepit.
“Akses yang sempit dan pergerakan tembok yang masih labil membuat tim harus waspada ekstra. Bahkan untuk meminimalisir pergerakan tembok, dengan bantuan dari IOF, tim mengikat tembok tersebut dan menambatkan pada mobil 4×4 milik anggota IOF,” bebernya.
Setelah proses evakuasi berjalan selama 12 jam, akhirnya pada pukul 23.30 WIB seluruh korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dengan korban terakhir tim harus berusaha selama 3,5 jam untuk mengeluarkannya.
“Total ada 29 korban dimana 20 korban berhasil selamat dengan evakuasi mandiri oleh pihak ponpes, 5 korban terjepit berhasil dievakuasi tim dalam keadaan luka sedang hingga berat, dan 4 korban lainnya dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Budiono.
Budiono menyampaikan, terimakasih atas usahatim SAR Gabungan dalam penanganan tersebut.
“Terimakasih atas usaha dari tim SAR Gabungan yang luar biasa dengan penanganan yang tepat sehingga operasi SAR dapat berjalan dengan lancar dan semua korban berhasil terevakuasi,” imbuhnya. ***