Site icon Lingkar.co

Temukan Mesin Gluconov, Alat Pendeteksi Diabetes

CIPTAKAN: Mahasiawa Udinus Semarang ciptakan alat pendeteksi penyakit diabetes tanpa disuntik dan di robek. (TITO ISNA UTAMA/LINGKAR.CO)

CIPTAKAN: Mahasiawa Udinus Semarang ciptakan alat pendeteksi penyakit diabetes tanpa disuntik dan di robek. (TITO ISNA UTAMA/LINGKAR.CO)

SEMARANG, Lingkar.co – Empat mahasiswa Udinus berhasil menciptakan alat Gluconov, pendeteksi diabetes tanpa harus melakukan pemeriksaan seperti disuntik maupun dirobek.

Kelompok mahasiswa tersebut terdiri dari 4 orang, diantaranya Diana Almaas Akbar Rajah dan Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul, dan Kevin Tedjasukmana.

Sukesenya keempat mahasiswa tersebut tidak lepas dari bimbingan kedua dosen pembimbingnya, yaitu Kaprodi S-1 Teknik Biomedis, Dr.Aripin dan Dosen Fakultas Tekhnik Udinus Sari Ayu Wulandari.

Diana mengatakan, inovasi miliknya ini berawal dari sang ayah yang sudah lama menderita Diabetes Militus dan sulit untuk  melakukan pemeriksaan darah karena mengalami kesakitan ketika pemeriksaan.

Baca juga: Diabetes Tak Cukup Dikenali dari Gejala

“Jadi saya berfikir, untuk membuat alat yang bukan hanya untuk ayah saya saja tetapi juga bisa untuk seluruh masyrakat,” ujarnya.

Tujuan Menciptakan Alat Gluconov

Menurutnya Gluconov menjadi solusi untuk menjawab keluh-kesah penderita diabetes melitus yang harus melakukan pengecekan gula darah rutin.

Empat Mahasiswa Udinus ini menciptakan alat untuk mendeteksi kadar gula yang berada dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit.

Dengan cara meletakan jari ke alat kecil yang berbentuk kotak dan dengan sensor cahaya serta keakuratan alat ini mencapai 95%.  

Sehingga pasien yang bersangkutan tidak perlu disuntik ataupun dirobek untuk melakukan pemeriksaan diabetes. 

“Kita kumpulkan data orang yang terkena diabetes dan dari IDF (International Diabetes Federation) ternyata banyak sekali orang yang terkena penyakit mematikan tersebut,” imbuhnya.

Baca juga: Tancap Gas, Menkes Budi Bertemu Dokter Tirta dkk Bahas Masalah Covid-19

Dari hasil temuan mereka, semua pemeriksaan untuk pasien diabetes masih menggunakan alat invansif atau alat kesehatan yang menembus badan.

Prestasi Membanggakan Dari Alat Gluconov

Menurut Diana, alat yang mereka ciptakan sudah berhasil mendapatkan medali emas di ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021.

“Kami mendapatkan medali emas dari 505 tim di 20 Negara di Dunia,” terangnya.

Rencana kedepan, akan ada agenda untuk memperbanyak produksi Alat temuan terbaru tersebut, dan akan menyebar secara massal dengan harga yang cukup terjangkau.

Baca juga: Literature Review: Strategi Pencegahan Cluster Perkantoran Berbasis Pengendalian Komunitas

“Kasian juga, lagipula ketika penderita diabetes diambil darahnya pasti akan mblonyok (melebur),” Sari Ayu Wulandari selaku dosen pembimbing.

Sari juga mengungkapkan bahwa tenaga kesehatan maupun pasien bisa mengetahui hasil pemeriksaan diabetes melalui smartphone masing-masing. (ito/luh)

Exit mobile version