Lingkar.co – Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi mengunjungi Kampung Jawi di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Minggu (27/10/2024) malam. Kedatangan Yoyok langsung membuat heboh para pedagang di Pasar Jaten dan pengunjungnya yang tengah berburu jajanan tradisional.
Yoyok tampak menikmati suasana Pasar Jaten, Kampung Jawi yang menghadirkan nuansa tempo dulu. Semua bangunan lapak penjual didesain menggunakan kayu dan bambu. Terlebih penerangannya yang menggunakan lentera atau uplik membuat nuansa Jawa makin kental.
Dengan iringan lagu oleh penyanyi, Yoyok mengunjungi satu per satu lapak jajanan khas Jawa. Ada beragam kuliner yang disuguhkan. Mulai sega pecel, gethuk, wedang jahe, gendar pecel, tahu campur, tahu gimbal, jamu jun, dan masih banyak lagi.
Tak sedikit pengunjung maupun pedagang saling berebut hanya ingin salaman dan foto bersama calon orang nomor satu di Kota Semarang tersebut. Sesekali Yoyok tampak mengajak mereka bercanda hingga membuat suasana ger-geran.
Di hampir semua lapak penjual, dia membeli dengan uang kepeng yang terbuat dari kayu. Sesekali, dia juga masuk ke lapak lalu menggantikan sang penjual. Misalnya, dia meladeni pengunjung yang membeli sega pecel.
Namun, ada satu menu kuliner menarik perhatian CEO PSIS ini, yaitu Jamu Jun khas Kota Semarang berbahan dari rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, jahe, merica, dan kapulaga yang dicampur dengan tepung beras dan gula.
Dia mengenang masa kecilnya yang sering meminum Jamu Jun, dan menurutnya terasa manis juga menghangatkan badan. Jamu ini terbilang unik karena beda dengan jamu lainnya yang identik pahit.
“Inilah kuliner Jawa, hampir semuanya ada di sini, saya orang Jawa asli, ada menu Jamu Jun langsung saya beli,” kata mantan Anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Yoyok mengaku tertarik konsep Pasar Jaten, Kampung Jawi. Dirinya memperhatikan rancangan ide tersebut jarang ditemukan di tempat lain. Terlebih Kampung Jawi telah berhasil meraih juara kategori kuliner dalam ajang Trisakti Tourism Award 2021.
“Konsepnya di sini bagus, saya sangat tertarik, warga berhimpun membuat kepengurusan mengelola aset lalu dibuat restoran dan semua yang jualan adalah warga sekitar,” ujarnya.
Yoyok pun berkomitmen akan membuat Kampung Jawi sebagai bahan studi tiru untuk daerah lain di Kota Semarang dalam masa kepemimpinannya bersama Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso alias Joko Joss mendatang.
Dengan begitu, menurut Yoyok akan membuat perekonomian masyarakat lebih tertata, ditambah dengan menjaga kearifan lokal.
“Tampaknya ini bisa berjalan dengan baik, nanti bisa untuk dikembangkan lagi, misalnya ini di Gunungpati, nanti di Tembalang dan kecamatan lain juga harus punya kearifan lokal seperti ini,” ujarnya.
Belum lagi, aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang bisa untuk dimanfaatkan sebagai destinasi kuliner dan budaya seperti Kampung Jawi. Dirinya menyebut, dalam mengembangkan sektor pariwisata dan budaya tak lepas dari andil masyarakat.
“Kami memberikan perhatian khusus kepada para pelaku usaha yang punya ide-ide kreatif seperti ini, pemerintah bisa memberikan pelatihan, modal kerja. Termasuk aset Pemerintah Kota Semarang yang banyak juga bisa dikelola untuk dimanfaatkan seperti Kampung Jawi,” katanya.
Jika seluruh kecamatan di Kota Semarang memiliki destinasi seperti Kampung Jawi, Yoyok menyatakan Ibu Kota Jateng akan menjadi rujukan pengunjung atau wisatawan dari luar daerah.
“Artinya memberdayakan potensi lokal dan hasilnya kembali untuk warga sekitar. Di sini yang datang tidak hanya warga Kota Semarang saja, melainkan juga banyak dari luar kota,” katanya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat