Tidak Naikkan PBB Selama Lima Tahun, Program Yoyok-Joss Ini Dapat Sambutan Positif Warga Kota Semarang

Tidak Naikkan PBB Selama Lima Tahun, Program Yoyok-Joss Ini Dapat Sambutan Positif Warga Kota Semarang
Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso saat bersama para pekerja pabrik. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Sejumlah program pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 02 Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) menarik perhatian masyarakat. Salah satunya, yaitu tidak menaikkan PBB (pajak bumi dan bangunan).

Masyarakat menyambut positif program yang akan diwujudkan dalam kepemimpinan Yoyok-Joss selama lima tahun ke depan tersebut.

Alasan yang mendasari adalah warga banyak yang merasa terbebani akan tingginya nilai PBB, apalagi kadang nilai jual objek pajak (NJOP) tidak sesuai realita atau lebih tinggi dari harga pasar.

“Kami menyambut baik program yang ditawarkan Mas Yoyok dan Mas Joko, saya rasa itu yang diharapkan masyarakat Kota Semarang,” kata Nuryanto, warga Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (22/10/2024).

Serupa dengan Nuryanto, Abdul Karim Kariyani warga Banyumanik juga mengeluhkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang sudah tinggi, dan berpengaruh pada PBB atas tanah dan bangunan yang dimiliki warga.

Abdul mengatakan, selama ini juga kesulitan dalam melakukan balik nama Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Dia bilang, proses balik nama BPHTB terlalu berbelit-belit.

“Masyarakat terkendala BPHTB karena NJOP (nilai jual objek pajak-red) naik terus nilainya, tinggi sekali. Belum lagi prosesnya lama,” kata Abdul, yang juga Koordinator Forum Komunikasi Takmir Masjid Kecamatan Banyumanik itu.

Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi melakukan blusukan dan berdiskusi dengan pedagang di Pasar Johar, Kelurahan Kauman, Senin (21/10/2024) siang. Foto: dokumentasi
Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi melakukan blusukan dan berdiskusi dengan pedagang di Pasar Johar, Kelurahan Kauman, Senin (21/10/2024) siang. Foto: dokumentasi

Dalam mengurus balik nama BPHTB wakaf, para takmir masjid merasa kesulitan, terlebih ketika orang yang mewakafkan tanahnya untuk pendirian masjid telah meninggal dunia. Sedangkan ahli warisnya berada di luar daerah.

Keluhan-keluhan tersebut ternyata menjadi perhatian Yoyok-Joss. Keduanya menyebut persoalan yang dialami warga itu dijadikan bekal untuk mewujudkan Semarang Maju Bermartabat, Berkelanjutan dengan Semangat Kolaboratif.

Yoyok-Joss memiliki empat program super prioritas atau unggulan. Tidak akan menaikkan PBB selama lima tahun ke depan merupakan satu di antaranya yang akan dilaksanakan dalam kepemimpinannya mendatang.

“PBB tidak naik selama lima tahun, ini pasti dibutuhkan, kalau berat jangan dinaikkan tiap tahun,” kata Yoyok Sukawi yang juga Politikus Partai Demokrat tersebut.