“Setelah karteker habis kami berharap ada keputusan pusat yang lebih baik tapi ternyata hanya judulnya diganti yang tadinya karteker jadi penunjukan,” tuturnya sambil terkekeh.
Oleh karena itu menurut Sholahuddin, keputusan PP GP Ansor sangat lucu karena alasan mengambil alih paksa (caretaker) PW GP Ansor Jateng adalah ketidakmampuan menggelar Konferwil. Namun saat ini justru tim karteker yang gagal menggelar konferwil malah ditunjuk sebagai pengurus.
“Menurut saya ini lucu wong sudah gak mampu atau tidak sesuai harapan dijadikan lagi. Padahal salah satu kenapa pengurus bisa di karakter karena gak bisa melaksanakan kewajiban (konferensi) lah ini pengkarataker sudah nyata-nyata gak bisa, di tunjuk lagi,” ujarnya. (arh)