LUMAJANG, Lingkar.co – Tim Posko Center PPP telah mampu mencapai titik tersulit di lokasi bencana erupsi Semeru. Lokasi tersebut berada di Dusun Kampung, Desa oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Titik lokasi tersebut hanya dapat melalui jalur dari Kabupaten Malang. Tim ini merupakan gabungan dari Lembaga Lingkungan dan Tanggap Bencana (Ligana) Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK), Angkatan Muda Ka’bah serta DPC PPP setelampat.
Sejak awal erupsi Semeru terjadi, Tim Posko Center PPP memang telah turun membantu evakuasi masyarakat.
Tim terbagi menjadi dua, tim pertama melalui Kabupaten Lumajang dan tim kedua melalui wilayah Kabupaten Malang.
Baca Juga:
Pemkab Rembang Siapkan Rp 1,1 Miliar untuk Anak Yatim Piatu
Bantuan kemanusian yang dibagikan diantaranya paket sembako, ribuan makan ringan, alat-alat mandi, baju, diapers, susu, selimut, tikar dan uang tunai untuk. Posko Center PPP berlokasi Prono Jiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Hendi Bagus Sebriyanto, salah satu tim Posko Center PPP menyebutkan bahwa pihaknya sejak awal berusaha menembus lokasi tersulit. Agar semua korban bisa segera mendapatkan bantuan.
“Kami semua sangat berduka atas bencana ini. Bantuan ini bentuk dari kepedulian PPP dan Banomnya kepada korban bencana erupsi gunung Semeru,” kata Hendi yang juga merupakan Ketua GMPI Kota Malang.
Menurut Hendi, meski medan bencana Semeru tidak mudah ditempuh, namun timnya tidak pernah kehabisan semangat sehingga bisa mencapai lokasi tersulit.
Sementara itu Ketua PC GMPI Lumajang Hadi Nur Kiswanto menyambut baik bantuan yang diberikan relawan DPP PPP dan seluruh banom partai. Dari bantuan evakuasi pengungsi, pembuatan dapur umum bagi masyarakat.
Menurutnya, banyak warga yang kesulitan mendapatkan bantuan karena akses jalan jembatan Perak putus. Sehingga banyak bantuan yang tidak sampai pada masyarakat membutuhkan.
“Kami berbagi tugas, berkoordinasi kepada teman-teman GMPI yang di Malang. Karena kami terkendala akses utama jembatan perak yang terputus,” ungkap Hadi.
Penulis: Muhammad Idris
Editor: Muhammad Nurseha