Lingkar.co – Pengerjaan Pasar Darurat Gubug sudah mencapai 99 persen. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pradana Setyawanenhataka.
Ia mengatakan bahwa pembangunan Pasar Darurat Gubug sudah sesuai perencanaan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Saat ini pengerjaannya hanya tinggal finishing dan penyelesaian tahap akhir.
“Masih melengkapi jalan masuk pengunjung (perataan),” ujarnya, kemarin.
Sehingga, katanya, jika sesuai jadwal minggu ini sudah bisa ditempati para pedagang.
“Perpindahan direncanakan tanggal 27 Desember,” katanya.
Pihaknya pun juga telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Sehingga pembagian lapak darurat dapat terbagi secara rata.
“Kemarin sosialisasi terakhir kita (Disperindag) melakukan mapping lapak jualan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa pola lapak di pasar darurat disamakan dengan Lasar Gubug yang telah terbakar. Di mana terdapat beberapa blok.
“Namun, pasar saat ini bersifat darurat sehingga tidak diberikan pembatas hanya berupa los,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pembangunan pasar darurat ini bertujuan untuk membangkitkan semangat para pedagang atau korban kebakaran Pasar Gubug. Sehingga aktifitas ekonomi para pedagang dapat pulih kembali.
“Selain membangunkan pasar, Pemkab juga berupaya memberikan permodalan dengan suku bunga rendah melalui bank milik daerah,” ujarnya.
Diketahui, pembangunan Pasar Darurat Gubug menelan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar. Anggarannya berasal dari Pemkab Grobogan melalui Dana Tidak Terduga (DTT) yang menelan anggaran Rp 2,5 miliar. Diperkirakan pasar darurat itu mampu menampung 841 pedagang. (*)
Penulis: Miftahus Salam
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps