SEMARANG, LINGKAR.CO – Air hujan menggenangi banyak kelurahan di kota Semarang. Banjir akhir tahun 2022 ini terjadi akibat hujan lebat dengan intensitas yang tinggi dalam sepekan ini.
Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Roy Syaifudin mengatakan, banjir akibat dari intensitas hujan yang tinggi sejak tanggal 30 Desember sore hari hingga menjelang Tahun Baru.
Tingginya curah hujan juga bersamaan dengan gelombang pasang air pesisir Laut Jawa. Hal itu mengakibatkan daerah yang berdekatan dengan area Pantai Utara Jawa (Pantura) di wilayah Semarang mengalami banjir dengan titik terdalam mencapai 2 meter.
“Tambah kiriman air hujan dan luapan sungai sungai besar seperti Banjii Kanal Timur (BKT), Banjir Kanal Barat (BKB), Sungai Bringin, Sungai Babon, Sungai Plumbon dari Wilayah bagian atas Kabupaten Semarang,” ujarnya kepada Lingkar.co, Minggu (1/1/2023).
Ia sebut beberapa titik banjir dari wilayah Kecamatan Tugu terjadi di kelurahan Mangunharjo, Mangkang Wetan, Kecamatan Ngaliyan di Wonosari. Kecamatan Semarang Utara banjir menggenangi pemukiman di kelurahan Tanah Mas, Kuningan.
Sedangkan wilayah Semarang Barat meliputi kelurahan Krobokan, Perumahan Puri Anjasmoro dan Simongan. Kecamatan Genuk yakni Gebanganom, Bangetayu Kulon. Banjir di kecamatan Pedurungan, banjir memasuki kelurahan Tlogosari Wetan, Muktiharjo Lor dan Muktiharjo Kidul.
Bahkan, lanjutnya, banjir juga melumpuhkan akses Jalan utama di kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari.
Selain Banjir, di bagian atas kota Semarang juga mengalami tanah longsor yakni di daerah Ngaliyan, Gombel Lama Gajahmungkur, Tinjomoyo Gunungpati dan Meteseh Tembalang.
Banyaknya sebaran wilayah yang terdampak mengakibatkan terputusnya akses Jalan dan kerugian harta benda serta kerusakan fasilitas umum.
“Alhamdulillah, BPBD, Basarnas TNi – Polri, PMI dan organisasi relawan saling bersinergi untuk membantu serta penanganan bencana banjir dan tanah longsor di kota Semarang,” tuturnya.

Titik Banjir Akhir Tahun 2022 di Semarang
Berikut ini data titik banjir Lingkar.co dari elemen warga Kota Semarang.
- Krajan Mangkang Wetan Kec Tugu RT 2/1 30 cm
- Kel. Bubakan, area Museum bubaan dan Jl. Jurnatan 50-100 cm
- Kel. Randugarut, Pom randugarut 30-50 cm
- Kel. Kuningan, Jln kakap 50-70 cm
- Kel. Tawangsari, Puri Anjasmoro 30-50 cm
- Kel. Simongan, samping sampokong 30 cm
- Kel. Kaligawe, Bawah tol Kaligawe 50-70 cm
- Kel. Kaligawe, Dpn RSI sultan agung50-70 cm
- Kel. Sidorejo, area jolotundo 20-30 cm
- Kel. Jagalan, Jl. MT haryono 50-70cm
- Kel. Pedurungan, Jl Pedurungan Kidul 20-30
- Kel. Karangayu, Jl. Damarwulan 30-50 cm
- Kel Tlogosari Kulon, area Tlogosari 30 -50 cm
- Kel. Sekayu, Jl. Pemuda area Mall paragon 20-40 cm
- Kel. Pedurungan, Jl Pedurungan Tengah 30 cm
- Kel. Plamongan Sari, Terminal penggaron 30-50 cm
- Kec. Gayamsari, Jl. Gajah Raya 80-100 cm
- Kel. Tlogosari Kulon, area Terowongan USM Soekarno Hatta 80-120 cm
- Kel. Purwodinatan, Kawasan Pekojan antara 30-60 cm
- Kel. Kembangsari, Jl. Gajahmada 30-50 cm
- Kel. Pekunden, Simpang lima, ketinggian 10-20cm
- Kel. Gebangsari, Jl. Widuri-Gebanganom 50 cm
- Kel. Tawangmas, Perumahan Semarang Indah. 20-30
- Kel. Wonosari, Perumahan Mangkang Indah 100-200cm
- Kel. Genuksari, Jl. Woltermonginsidi 20-30 cm
- Kel. Kedungmundu, Perum Kini Jaya 20-30 cm
- Kel. Wates, Perum Wates Permai tanggul jebol ketinggian 30-50 cm
- Kel. Mangunharjo Rt5 RW 4 Tanggul Jebol ketinggian 30-50 cm
- Kelurajan Kemijen, RW11 titik terdalam 40 cm.
Pompa Air

Koordinator relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kelurahan Kemijen, Nutul Burhan menambahkan, banjir yang terjadi di wilayah Semarang Timur sudah surut karena ada pompa air.
“Alhamdulillah banjir sudah surut, dan ini DU (dapur umum) terakhir di wilayah RW 11. Untuk Sibat yabg terlibat 3 personel di RW 11, tp secara keseluruhan anggota bergerak di wilayah RW masing-masing,” ucapnya.

Untuk kelurahan Kemijen titik terdalam 40 cm. Namun yang menjadi kekhawatiran masyarakat yakni pompa air harus istirahat. Artinya tidak semua pompa bisa bekerja penuh selama banjir terjadi.
“Kekhawatiran kita adalah ketika puncak kejadian kali BKT sudah mulai meluber ke wilayah kami dan sungai Kalibanger pompa yang berjalan cuman 3 saja,” ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pompa di Kalibanger ada 5, namun karena harus menyedot dalam waktu semalam sehingga kemarin pagi hanya 3 yang bisa beroperasi.
“Karena untuk pendinginan mesin. Justru kita khawatir kalau pompa rusak, kalau nyala terus,” terangnya.
“Alhamdulillah sore kemarin pompa sudah nyala 5 lagi sehingga pagi ini utk kemijen dan Semarang Timur sudah mulai surut,” tuturnya.
Meski di tempat lain sudah surut, namun kondisi berbeda nampak di kelurahan Kaligawe yang belum juga surut seluruhnya.
Menurut salah satu personel Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kota Semarang, Dimas Bagus Pamungkas, saat puncak banjir titik terdalam air sampai 1 meter.
“Untuk banjir di Kaligawe masih di ketinggian 50 sampai 70 cm. Sudah 2 hari sejak Sabtu pagi sampai hari ini. Alhamdulillah sudah mulai surut,” ungkapnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat