Lingkar.co – Tradisi syawalan di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah bukan sekedar keramaian pedagang dan pasar malam saja. Tradisi ini menjadi agenda tahunan, sepekan setelah Idul Fitri dalam memperingati meninggalnya ulama besar dan tokoh penyebar agama Islam di Kaliwungu.
Tokoh agama yang juga pengasug Pondok Pesantren Apik Kaliwungu, KH Sholahudin Humaidullah menjelaskan, jika tokoh besar seperti Kyai Guru tidak diperingati, generasi kedepan akan kehilangan keteladanan.
“Jika tokoh besar seperti Kyai Guru tidak diperingati, generasi kedepan akan kehilangan keteladanan. Untuk itulah sebisa mungkin melaksanakan peringatan haul, dengan berdoa bersama di Makam Kyai Guru,” bebernya, Minggu (6/4/2025).
KH Sholahudin Humaidullah mengatakan, selma tradisi berlangsung, ribuan peziarah dari sekitar Kaliwungu maupun dari luar daerah turut hadir dan berdoa di komplek Makam Kyai Guru.
“Tidak heran selama tradisi sywalan ini digelar, ribuan peziarah dari berbagai daerah di sekitar Kaliwungu berdoa di Komplek Makam auliya ini. Peringatakan haul ini dilaksanakan untuk mengenang sejarah, sehingga bisa ditiru generasi berikutnya,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permatasari mengatakan, KH Asyari merupakan contoh pribadi yang baik.
“Beliau telah berjuang guna syiar agama Islam dan termasuk pendiri pertama Masjid Agung Kaliwungu. Keprbadian yang sederhana dan karimastik, disegani oleh masyarakat, sehingga namanya selalu dikenang hingga sekarang,” katanya usai membuka Tradisi Syawalan 2025.
Mbak Tika sapaannya mengatakan, pada moen tersebut, banyak peziarah yang mendoakan ulama lainnya di komple pemakaman tersebut, seperti Sunan Katong, Wali Musyafa, Kyai Mojo, Kyai Mustofa dan beberapa tokoh Islam lainnya.
“Senantiasa kita menghormati para ulaa yang masih hidup dengan mengambil ilmu – ilmunya dan pengamalan di kehidupan sehari – hari. Selain itu juga bersama menjaga Tradisi Syawalan Kaliwungu dengan perkuat kerjasama dan kebersamaan semua pihak supaya dapat berjalan kondusif,” imbuhnya.
Tradisi Syawalan di Kaliwungu Kendal ini semakin ramai dan meriah dengan banyaknya pedagang tiban yang menggelar dagangan di komple makam dan Alun – Alun Kaliwungu. ***
Respon (1)
Komentar ditutup.