Trans Semarang Kaji Ulang Rute Ekstrim, Imbas Banyak Armada Alami Insiden

Bus Trans Semarang alami insiden kebakaran di tanjakan Silayur. (dok Istimewa)
Bus Trans Semarang alami insiden kebakaran di tanjakan Silayur. (dok Istimewa)

Lingkar.co — Serangkaian insiden armada Trans Semarang yang terbakar di jalur berbukit membuat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Trans Semarang akan melakukan kajian khusus terhadap rute berkontur ekstrem, terutama yang memiliki tanjakan dan turunan tajam.

Langkah ini diambil setelah sejumlah kejadian kebakaran dan gangguan mesin terjadi pada beberapa koridor. Kasus terbaru menimpa armada Koridor 4 yang terbakar di kawasan tanjakan Silayur, Minggu (2/10) petang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala BLUD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto, mengatakan topografi wilayah memang berpengaruh terhadap kinerja dan ketahanan mesin bus.

“Kalau berbicara topografi, memang sedikit berpengaruh terhadap kinerja mesin. Di satu sisi, usia armada juga menjadi faktor tambahan, termasuk jumlah penumpang,” jelasnya, Senin (3/10/2025).

Menurut Haris, sejumlah koridor dengan medan berat seperti Koridor 2, 4, dan 8 menjadi perhatian utama. Karena itu, pihaknya mengusulkan kajian komprehensif melibatkan akademisi dan pakar transportasi.

Kajian tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan kebijakan teknis paling tepat untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang maupun pengguna jalan lain.

“Nanti kita lihat hasil rekomendasinya, apakah perlu penambahan armada agar beban berkurang, penggunaan bus berkapasitas lebih kecil, atau bahkan re-routing,” ujarnya.

Terkait insiden kebakaran di Silayur, Haris menuturkan, armada yang terbakar saat itu sedang menjalani trip ketujuh. Penyebab sementara diduga akibat korsleting pada dinamo ampere.

“Tidak ada korban jiwa. Armada sudah dibawa ke garasi, dan kini sedang dalam pemeriksaan lebih detail,” pungkasnya. ***