Site icon Lingkar.co

Unik, Cegah Tawuran Pelajar di Semarang dengan Eksibisi Tinju Amatir

Ketua Pertina Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo alias RAW saat memberikan keterangan kepada awak media, Jumat (19/9/2025).

WAWANCARA: Ketua Pertina Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo alias RAW saat memberikan keterangan kepada awak media di halaman Balaikota Semarang, Jumat (19/9/2025). Foto: istimewa

Lingkar.co – Banyak cara untuk meminimalisir tawuran antar pelajar. Namun Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Semarang memilih cara yang unik dengan menggandeng Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang untuk menggelar eksebisi tinju.

Eksibisi Tinju Pelajar Anti Tawuran tersebut akan digelar di halaman Balaikota Semarang besok sore, Sabtu (20/9/2025) sekira pukul 15.00 WIB.

Kegiatan ini digelar sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya kasus tawuran di kalangan pelajar, utamanya di Ibukota Provinsi Jawa Tengah, yakni; Kota Semarang.

Ketua Pertina Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo, mengatakan ajang ini menjadi wadah positif bagi anak-anak yang memiliki mental bertarung agar tidak menyalurkannya di jalanan, melainkan melalui olahraga tinju.

“Eksibisi ini bertujuan agar anak yang mempunyai mental bertarung tidak melakukannya di jalanan, tapi difasilitasi di atas ring. Data menunjukkan pelaku tawuran kebanyakan adalah pelajar,” ujar RAW, sapaan akrabnya kepada awak media, Jumat (19/9/2025).

Anggota DPRD Kota Semarang Fraksi PDI Perjuangan ini membeberkan, eksibisi ini diikuti sekitar 32 pelajar SMA dan SMK se-Kota Semarang. Mereka dibagi ke dalam dua kelompok, yakni Sasana Barat di YTBK Boxing Camp dan Sasana Timur di Sasana Rambing Boxing Camp (RBC).

Selama 18 hari, para peserta mendapatkan pelatihan dasar tinju mulai dari teknik, aturan, hingga larangan dalam pertandingan.

Pertina juga menyiapkan wasit, juri, serta perangkat pertandingan agar kegiatan berlangsung sesuai standar olahraga tinju.

“Secara teknis, eksibisi ini menggunakan format pertandingan tinju amatir. Pertarungan digelar tiga ronde, masing-masing berdurasi dua menit,” jelas RAW.

RAW menambahkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang penyaluran energi positif, tetapi juga membuka peluang bagi pelajar yang berpotensi untuk meraih prestasi di masa depan.

“Dengan pembinaan sejak dini, mereka bisa diarahkan untuk menjadi atlet tinju yang berprestasi, bukan terlibat dalam tawuran,” pungkasnya. (*).

Exit mobile version