Unwahas Lepas 220 Mahasiswa KKN Tematik Program WASESA: Dukung Layanan Adminduk Gratis dan Digital

Pelepasan KKN Tematik Unwahas tahun 2024. Foto: Bojes/Lingkar.co
Pelepasan KKN Tematik Unwahas tahun 2024. Foto: Bojes/Lingkar.co

Lingkar.co – Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang secara resmi melepas sebanyak 220 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Program WASESA (Warga Semarang Sadar Adminduk) dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaborasi, bertempat di Kampus 2 Unwahas Fakultas Kedokteran , Nongkosawit Gunungpati, Kota Semarang.

Acara pelepasan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang, Drs. Yudi Hardianto Wibowo, yang mewakili Wali Kota Semarang, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M, Rektor Unwahas, Prof. Dr. Ir. Helmy Purwanto, S.T., M.T., IPM., serta jajaran pimpinan kampus, mulai dari para Wakil Rektor, Ketua LP2M Dr. Darmanto, S.T, M.T, para Dekan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), hingga Tim Program KKN Tematik yang dikoordinatori oleh Dr. Anna Yulia Hartati, S.IP., M.A.

KKN Tematik kali ini merupakan agenda yang kedua kalinya setelah tahun kemarin sukses dengan menerjunkan sekitar 200 mahasiswa penerima beasiswa KIP dengan program Sosialisasi Adminduk melalui aplikasi IKD (Identitas Kependudukan Digital). Tahun ini di selenggarakan Kembali dengan program yang lebih menyasar ke kelompok masyarakat yang ada di wilayah kec. Gunungpati Kota Semarang.

Program WASESA (Warga Semarang Sadar Adminduk) yang diluncurkan oleh Pemkot Semarang melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya administrasi kependudukan (adminduk), khususnya melalui pemanfaatan layanan daring gratis pada aplikasi Si’Dnok (Sistem Informasi Dukcapil Online Kota Semarang) dan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dalam mendukung percepatan transformasi digital untuk pelayanan publik.

Rektor Unwahas, Prof. Dr. Ir. Helmy Purwanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program KKN Tematik ini merupakan bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung percepatan transformasi digital pelayanan publik.

“Transformasi digital tidak akan berjalan optimal tanpa kesadaran masyarakat. Melalui Program WASESA, mahasiswa kami hadir di tengah masyarakat untuk menjembatani perubahan itu: mengenalkan teknologi pelayanan adminduk yang cepat, mudah, dan gratis,” ujar Rektor.

Sementara itu, Sambutan Walikota Semarang , yang disampaikan oleh Kadis Dukcapil , memberikan apresiasi terhadap peran aktif Unwahas dalam mendukung program strategis pemerintah kota.

Mahasiswa sebagai agen perubahan akan menjadi ujung tombak dalam mendorong warga memanfaatkan layanan digital, khususnya dalam pengurusan dokumen kependudukan yang kini bisa diakses dari rumah.

Kepala Dinas Dukcapil Kota Semarang, Drs. Yudi Hardianto Wibowo, menjelaskan bahwa aplikasi Si’Dnok telah mempermudah ribuan warga dalam mengurus dokumen kependudukan seperti KTP-el, KK, akta kelahiran, dan dokumen lainnya secara daring. Sementara IKD kini menjadi bagian dari identitas digital nasional yang harus diperluas pemanfaatannya.

“Dengan dukungan mahasiswa Unwahas, kami berharap terjadi percepatan literasi digital di tingkat kelurahan dan RW, serta meningkatnya jumlah warga yang mengakses layanan daring Dukcapil secara mandiri,” katanya.

Kegiatan KKN Tematik Program WASESA ini akan berlangsung selama 30 hari, menyasar 16 kelurahan di kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang telah dipetakan oleh Tim LP2M Unwahas.

Sebanyak 220 mahasiswa peserta program merupakan penerima Beasiswa KIP Kuliah, yang tidak hanya didorong untuk berkontribusi kepada masyarakat, tetapi juga membangun kompetensi sosial, digital, dan kepemimpinan.

Dr. Anna Yulia Hartati selaku penanggung jawab program menambahkan bahwa mahasiswa akan dilengkapi pelatihan khusus terkait operasional aplikasi Si’Dnok dan IKD sebelum diterjunkan ke lokasi.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya turun ke lapangan, tetapi juga paham secara teknis dan mampu menjadi fasilitator aktif bagi masyarakat,” jelasnya.

Program WASESA juga akan memuat berbagai kegiatan edukatif seperti pendampingan registrasi IKD, simulasi penggunaan Si’Dnok, dan sosialisasi pentingnya dokumen kependudukan bagi akses layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Program WASESA diharapkan menjadi model KKN tematik yang dapat direplikasi di daerah lain, sekaligus menjadi kontribusi nyata Unwahas dalam mendukung revolusi digital pelayanan publik yang inklusif dan berkelanjutan. (*)

Penulis: Bojes