Site icon Lingkar.co

Usai Disuntik Vaksin, Ratusan Warga Israel Terserang Covid-19

Perdana Menteri (PM) Istael Benjamin Netanyahu mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

Perdana Menteri (PM) Istael Benjamin Netanyahu mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

SEMARANG, Lingkar.co– Masyarakat Israel telah disuntik vaksin Pfizer-BioNTech agar tidak terserang virus corona (covid-19). Bahkan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menjadi orang pertama yang disuntik vaksin buatan Amerika Serikat (AS) pertengahan Desember 2020 lalu.

Sayangnya, meski sudah disuntik vaksin tersebut, dilaporkan ada lebih dari dua ratus warga Israel didiagnosis terinfeksi COVID-19 setelah beberapa hari disuntik vaksin Pfizer-BionTech. Ini menunjukkan jika vaksin tidak memberikan kekebalan langsung terhadap virus Corona baru .

“Jumlah mereka yang tertular COVID-19 meski sudah divaksinasi sekitar 240 orang,” menurut data dari Channel 13 News yang dikutip Russia Today, Sabtu (2/1/2020).

Dari informasi yang dihimpun, Vaksin Pfizer-BioNTech tidak mengandung virus Corona dan tidak dapat menginfeksi penerima. Tetapi dibutuhkan waktu bagi kode genetik dalam vaksin itu untuk melatih sistem kekebalan tubuh guna mengenali dan menyerang penyakit. Vaksin tersebut juga yang diandalkan oleh otoritas kesehatan Israel.

Vaksin buatan Amerika Serikat (AS) itu membutuhkan dua suntikan. Menurut penelitian, kekebalan terhadap COVID-19 hanya meningkat delapan hingga sepuluh hari setelah suntikan pertama dan akhirnya mencapai 50 persen.

Suntikan kedua diberikan 21 hari dari yang pertama, sedangkan kekebalan yang dinyatakan 95 persen dicapai hanya seminggu setelah itu. Dan, tentu saja, masih ada lima persen kemungkinan tertular bahkan jika vaksinnya sudah mencapai potensi penuh.

Serangkaian perkembangan pembawa harapan mewarnai hari-hari terakhir 2020 dalam penanganan pandemi COVID-19, penyakit akibat virus corona SARS-CoV-2 yang merusak banyak aspek kehidupan.

Hanya beberapa hari sebelum tahun 2020 tutup buku, sudah mulai banyak negara –di benua Asia, Eropa, dan Amerika, yang bisa memvaksinasi penduduk mereka, kebanyakan dengan vaksin buatan Pfizer/BioNTech.

Di kawasan Timur Tengah, Bahrain, Arab Saudi, dan Israel menjadi negara-negara pertama yang memulai vaksinasi massal. Masing-masing pada 16 Desember, 17 Desember, dan 20 Desember. Semuanya juga menggunakan Pfizer.(ara/lut)

Baca Juga:
Vaksinasi Lansia di Tiga Kecamatan Masih Rendah

Exit mobile version