Usung Semangat Kemandirian, PCNU Purworejo Resmi Dilantik

Pengurus PCNU Kabupaten Purworejo saat menjalani prosesi pelantikan yang digelar di Pendapa Agung Kabupaten Purworejo, Minggu (11/5/2025). (dok Lukman)
Pengurus PCNU Kabupaten Purworejo saat menjalani prosesi pelantikan yang digelar di Pendapa Agung Kabupaten Purworejo, Minggu (11/5/2025). (dok Lukman)

Lingkar.co – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo Jawa Tengah masa khidmat 2025-2030 resmi dilantik, Minggu (11/5/2025) di Pendapa Agung Kabupaten Purworejo. Dalam kesempatan tersebut, KH R Dawud Maskuri dilantik sebagai Rais Syuriah PCNU sedangkan KH Muhammad Haekal sebagai Ketua Tanfidziyah.


Usai pelantikan, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan agenda Pelantikan Lembaga dan Badan Khusus serta Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) untuk membahas program-program kerja seluruh jajaran kepengurusan cabang hingga lembaga-lembaga serta badan khusus yang ada di dalamnya.

Dalam sambutannya, KH Haekal menyampaikan bahwa pelantikan dan musyawarah kerja mengambil tema menguatkan khidmat jam’iyyah mewujudkan kemandirian berjamaah. Tema ini merupakan gambaran dari spirit kepengurusan PCNU Kabupaten Purworejo selama lima tahun mendatang.

“Ini adalah tentang bagaimana kita sebagai pengurus NU meluruskan niat berhidmah kepada Nahdlatul Ulama, para muassis serta segenap jamaah NU guna membangun sebuah organisasi yang solid yang manfaatnya bisa betul-betul dirasakan oleh warga NU di seluruh penjuru Kabupaten Purworejo,” tandasnya.

Katib Am PBNU KH Ahmad Said Asrori mengingatkan bahwa hidmah di Nahdlatul Ulama memiliki dua amanah yang dipikul oleh NU yakni hidmah diniyah dan hidmah wathoniyah.

“Yang paling inti dari NU adalah bagaimana kita mendampingi tata cara beragama warga NU agar sesuai dengan akidah ahlussunnah wal jamaah,” terangnya.

Hidmah wathoniyah, sambungnya, adalah peran NU dalam mengabdi terhadap bangsa dan negara. NU adalah perekat bangsa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.

“Maka kepada para pengurus yang hari ini dilantik kami berpesan agar terus berproses menunaikan amanah mengemban dua hidmah ini. Yakni berhidmah diniyah dan wathoniyah,” pungkasnya.

Sementara itu, Rois Aly Jatman, KH Achmad Chalwani saat memberikan mauidlatul khasanahnya menyampaikan bahwa khidmah harus diletakkan diatas jabatan. Meskipun tidak menjadi pengurus harus tetap aktif mengikuti kegiatan NU.


Selain itu, KH Chalwani juga berpesan agar para pengurus intens mebangun komunikasi dengan para ulama yang ada di Purworejo. “Pengurus NU harus terus meminta pertimbangan para senior serta para ulama dalam mengambil keputusan,” tuturnya. ***

Penulis : Lukman