SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Gubernur Taj Yasin Maemon mengatakan bahwa adanya banyak vaksinasi kepada lansia terkendala di Jawa Tengah.
Selain vaksinasi lansia, upaya tracing juga mengalami penurunan. Hal itu Gus Yasin ungkapkan dalam Rakor Covid-19 bersama pemerintah kabupaten dan kota secara daring, Selasa (23/3).
Menurutnya permasalahannya seperti keterbatasan gerak sehingga membutuhkan pendamping untuk hadir ke tempat vaksinasi.
“Vaksinasi terkendala karena beberapa faktor yang harus kami pelajarikembali penyebabnya,” tutur Gus Yasin
Selain itu muncul juga kendala lainnya, seperti akses dan biaya menuju tempat vaksinasi yang mereka rasa masih memberatkan.
“Dengan begitu, perlu upaya untuk mendekatkan lansia ke tempat vaksinasi, misalnya door to door, memobilisasi mereka secara kolektif, dan lainnya,” ungkap Gus Yasin.
Gus Yasin Prioritaskan Vaksinasi Terhadap Lansia
Gus Yasin dalam hal ini juga menekankan, bahwa pelaksanaan vaksinasi harus memprioritaskan lansia, mengingat angka kematian pada lansia masih cukup tinggi.
“Melalui vaksinasi terhadap lansia ini, besar harapan mampu menurunkan angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah ,” ungkapnya.
Baca juga:
Jelang PTM, Utamakan Vaksinasi Guru Diatas 50 Tahun
Ia mengatakan masih ada beberapa daerah di Jateng yang mana perlu memaksimalkan cakupan vaksinasi untuk lansia.
Menurutnya perlu upaya strategis agar vaksinasi pada lansia dari pemerintah pusat selesai akhir Mei 2021 dapat tercapai.
Capaian Vaksinasi di Jawa Tengah Sudah Sesuai target
“Kalau kita melihat jumlah vaksin yang diberikan di Jawa Tengah itu sudah melampaui ada 2jt vaksin yang sudah di distibusikan,”
Gus Yasin mengungkapkan bahwa untuk capaian vaksinasi di Jawa Tengah sudah sesuai target akan tetapi untuk prioritas lansia menurutnya perlu didorong kembali.
Beberapa kabupaten kota masih ada cangkupan lansia yang masih minim, seperti kabupaten boyolali, Brebes, Kebumen, termasuk jepara dan Rembang.
“Seperti di kabupaten Boyolali, mereka melakukan vaksinasi di prioritaskan kepada petugas pelayanan publik, itu benar tapi kita harus hitungan yang pas, biar merata,” pungkas Gus Yasin. (ito/luh)