SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan masyarakat untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang lebih aman. Imbauan tersebut disampaikan khususnya kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana baik longsor maupun banjir.
Wakil Walikota Semarang, Jawa Tengah Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, warga harus meningkatkan kewaspadaan. Karena curah hujan Kota Semarang beberapa hari ini memang cukup tinggi. Pihaknya juga berharap bencana yang terjadi di Kota Semarang cepat terselesaikan dengan baik.
“Tadi saya mengingatkan kepada warga di luar sini kalau ada keluarga bisa mengungsi dulu. Kan sudah mulai hujan lagi, takutnya tanah disini masih lembek. Itu kan di atas tebing-tebing,” ujar Ita, sapaan akrab Wakil Walikota Semarang saat memberikan santunan bagi keluarga korban terdampak longsor.
Selain curah hujan yang tinggi mengguyur Kota Semarang, rupanya bencana yang terjadi juga akibat campur tangan manusia. Seperti membuang sampah tidak pada tempatnya. Selain koordinasi dari pihak terkait, masyarakat juga harus menyadari bahwa kebiasaan tersebut akan merugikan banyak pihak.
“Sosialisasi perlu gencar kepada masyarakat agar terbentuk budaya buang sampah pada tempatnya. Perlu ada sanksi tegas dari pemerintah bagi pihak-pihak yang melanggar,” tegas Ita.
Sua Warga Kecamatan Candisari Tewas Tertimbun Longsor
Sebelumnya, tanah longsor mengguncang Kota Semarang sejak Sabtu (6/2) pagi menelan dua korban jiwa. Peristiwa yang terjadi di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari pada pukul 05.30 WIB ini merupakan salah satu peristiwa bencana yang cukup besar di hari itu.
Koordinator Basarnas Provinsi Jateng Budi Purnomo Sari mengkonfirmasi bahwa pihaknya mendapat laporan pada pukul 06.00 WIB. Proses evakuasi oleh BPBD, petugas pemadam kebakaran, TNI, Polri, relawan bencana, serta masyarakat setempat juga turut andil.
Korban pertama Veronica Maimunah,80. Warga sempat membawa korban ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong ketika sudah sampai di rumah sakit.
Evakuasi korban Kedua oleh tim penyelamat pada pukul 17.15 WIB atas nama Dito,18. Medan yang sempit membuat evakuasi korban mengalami kendala. Karena medan yang sempit proses evakuasi menggunakan teknik manual yakni dengan cangkul.(nda/lut)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps