SEMARANG, Lingkar.co– Walikota Semarang Hendrar Prihardi menyampaikan pasar traditional, PKL (Pedagang Kaki Lima) masih bisa beroperasi selama pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6 hingga 7 Februari mendatang.
“Modifikasi terkait pasar traditional yang menyangkut hal-hal terkait dengan logistik dan kebutuhan pokok tetap kita perbolehkan untuk buka. Dalam aturan pak Gubernur poin A (sektor kebutuhan) itu kan tetap boleh beroperasi. Tapi menjadi ambigu ketika poin B kok pasar tradisional harus tutup. Maka saya melihat poin A dan (pedagang, Red) ini kan masyarakat kecil. Makanya mari kita modifikasi aturannya agar program Jateng di Rumah Saja bisa sukses,” ujarnya, Rabu (03/02).
Pria yang akrab disapa Hendi tersebut menjelaskan bahwa modifikasi aturan terkait pasar traditional tersebut juga dilatarbelakangi oleh pendapatan penghasilan pedagang tiap harinya. Sehingga ketika tidak berjualan maka pedagang tersebut tidak memiliki penghasilan.
“Kalau yang gajiannya bulanan nggak terdampak. Tapi kalau mereka yang mendapatkan penghasilan harian ya harus kita lindungi dan kita kecualikan,” tegas Walikota Hendi.
Kendati demikian, Hendi tetap menegaskan para pedagang untuk tetap patuh pada protokol kesehatan untuk mendukung penyuksesan program Jateng di Rumah Saja. Hal tersebut bertujuan agar kasus Covid 19 di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang terkendali.
Sementara itu, Hendi mengaku mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Jateng di Rumah Saja pada Sabtu-Minggu ini.
“Prinsipanya kita sebagai bagian dari pemerintah provinsi kami siap mendukung termasuk mengamankan kebijakan-kebijakan beliau. Karena pada substansinya menginginkan warga Jateng pada Sabtu-Minggu ini menahan diri keluar dari rumah supaya penyebaran Covid tertekan,” jelas Walikota Hendi.(ris/lut)
Sumber: Koran Lingkar Jateng