Site icon Lingkar.co

34 Desa Jadi Lokasi Fokus Masalah Stunting

SEPAKAT: Penandatanganan bersama untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Karanganyar, (27/4). (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

SEPAKAT: Penandatanganan bersama untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Karanganyar, (27/4). (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

KARANGANYAR, Lingkar.co – Kabupaten Karanganyar memiliki 34 desa yang menjadi lokasi fokus (lokus) masalah stunting.

Hal ini disukung dengan adanya data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, 34 desa tersebut berada di 7 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

‘’Tujuh Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gondangrejo, Kebakkramat, Mojogedang, Jenawi, Karangpandan, Jatiyoso, serta Jatipuro,’’ kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati.

Baca juga:
Larangan Mudik, Agen Tiket Bus Terminal Ngawen Merugi

Pernyataan tersebut ia sampaikan pada Rembug Stunting tahun 2021 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, kemarin (26/4).

Purwati menjelaskan, bahwa 34 desa lokus masalah tersebut terdiri dari 2 bagian yaitu lokus stunting dan lokus stunting perluasan.

“Ada 16 desa lokus stunting serta 18 desa yang merupakan desa perluasan stunting,” ungkapnya.

Baca juga:
Lantik 119 Pejabat Pemkab Kudus, Hartopo: Kepentingan Masyarakat Harus Jadi Prioritas

Ia menambahkan, 16 desa lokus tersebut meliputi Desa Wonorejo, Jatiyoso, Plesungan, Sidomukti, Jatiroyo, Wukir sawit, Kemiri, Seloromo, Lempong, Kebak, Macanan, Gebyok, Pojok, Mojogedang, Sewurejo, Pereng, serta Waru.

‘’Desa lokus stunting paling banyak ada di Kecamatan Mojogedang,’’ kata Purwati.

Sementara untuk 18 desa perluasan lokus stunting berada di Desa Tlobo, Balong, Gumeng, Jatimulyo, Petung, Karangturi, juga Gondang manis.

Baca juga:
Presiden Beri Kenaikan Pangkat 53 Prajurit Gugur KRI Nanggala-402

Kemudian ada juga Desa Rejo sari, Jatipuro, Trengguli, Harjosari, Karang, Wonokeling, Anggrasmanis, Karangsari, Jatiharjo, serta Jatisobo.

Pentingnya Ibu Menyusui Anak Hingga Dua Tahun

Dalam hal ini, untuk lokus stunting perluasan  paling banyak berada di Kecamatan Jatiyoso dan Jatipuro.

“Rata rata angka terbanyak di Karanganyar 13,8 persen. Tahun 2019 turun menjadi 6,33 persen dan tahun 2020 menurun lagi menjadi 5,86 persen,” imbuh Purwanti.

Baca juga:
34 Provinsi Buka Posko Aduan Pembayaran THR

Purwati menyampaikan, upaya pencegahan sekaligus penurunan kasus tersebut di wilayah Kabupaten Karanganyar kini menjadi perhatian khusus Pemerintah.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menekankan pentingnya menindaklanjuti program-program yang baik sebagai upaya mencegah stunting.

Dengan cara pemberian gizi yang optimal, pentingnya kewajiban ibu menyusui anak hingga usia dua tahun.

Baca juga:
Dorong Industri Perhotelan Kembangkan Produk UKM

 “Tolong didata benar benar. Akan kita genjot dengan gizi. Kasih asupan gizi, kumpulkan ibu ibu hamil karena tidak semua wanita hamil mengerti pendidikan keluarga, pendidikan gizi,” pesan Bupati. (jok/luh)

Exit mobile version