Lingkar.co – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Pageruyung , Kabupaten Kendal mengajak menggemakan semangat menggemakan membaca Al-Qur’an melalui kegiatan Ngaji Bareng.
Kegiatan berlangsung di gedung SD Negeri 2, Gondoharum, Pageruyung, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (15/4/2023).
Pada kegiatan itu, ada 7 sekolah yang masing-masing mengirim guru untuk mengikuti khataman alquran.
Dengan khataman Al-Quran diharapkan para guru semakin mencintai al quran dan mengeratkan tali silaturahmi antar guru yang tergabung dalam forum PGRI.
Menurut ketua panitia Ngaji Bareng, Zarkasi, kegiatan semarak Ramadhan tersebut kembali berjalan setelah Covid-19 mereda.
“Dengan acara ngaji bareng bisa menggemakan al Quran di masing masing sekolah, tidak hanya di tingkat PGRI saja, sehingga dengan membaca, menghayati, dan mengamalkan isi al quran, semoga keimanan kita semakin meningkat,” katanya.
“Tujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa, apalagi bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat dan ampunan,” ujarnya.
“Semoga, dengan membaca al quran bersama, bisa meningkatkan keimanan kita,”.tutur Zarkasi.
Zarkasi juga mengajak para guru dan pegawai, untuk memanfaatkan bulan Ramadhan dengan berlomba–lomba dalam mengerjakan amalan–amalan, kebaikan sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ia juga menerangkan, terdapat banyak amalan di bulan Ramadhan yang disunahkan sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.
“Pada bulan suci Ramadhan, semua amal kebaikan kita, akan dilipat gandakan, bukan hanya amalan wajib saja, tetapi juga tetap menghidupkan amalan-amalan sunah yang utama di bulan Ramadhan yang dapat ditabung sebagai jalan menuju surga Allah SWT.
“Salah satu diantaranya adalah memperbanyak interaksi dengan al-qur’an, yaitu dengan memperbanyak bacaan, memahami makna yang dikandung, maupun menghafal ayat-ayatnya,” urainya.
Salah satu guru yang ikut khataman, Muslim, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Terlebih pada 10 hari akhir bulan Ramadhan yang mana turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) terjadi.
Sebab ia mengakui kalau mengaji sendirian biasanya kurang semangat, berbeda dengan bersama-sama, selain semangat, juga bisa menjalin silaturahmi antar guru.
“Ini sangat bagus, kalau kita baca Al quran sendirian kurang semangat dengan bersama sama hanya berapa jam sudah khatam al quran 30 juz,” ucap muslim.(*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat