Lingkar.co – Polemik minimnya anggaran pembinaan dari dana hibah yang didapat Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Pati akhirnya menemui titik terang.
POBSI Pati akhirnya mendapatkan kejelasan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati terkait parameter penentuan anggaran pembinaan cabor yang berasal dari dana hibah yang sebelumnya dipertanyakan.
Kepala Bidang Keolahragaan Dinporapar Pati Kardi menjelaskan bahwa secara ideal terdapat 11 unsur yang jadi pertimbangan dalam penentuan porsi dana hibah.
Kesebelas unsur tersebut diantaranya, jumlah pelatih olahraga tersertifikasi, jumlah klub anggota, pelatihan yang diikuti, sarana dan prasarana yang dimiliki, iklim kompetisi yang dilaksanakan, dan kejuaraan/pekan olahraga yang diikuti.
“Kemudian sentra pembinaan yang dijalankan, IPTEK olahraga yang digunakan, sistem informasi yang dijalankan, sumber pendanaan yang diperoleh, dan penghargaan/prestasi yang diperoleh,” kata Kardi.
Adapun mengenai porsi Anggaran Tahun 2024, katanya, telah dijelaskan di berbagai pertemuan di KONI maupun tempat lain, bahwa pembagian porsi anggaran sudah dilakukan sebelum gelaran Porprov 2023.
“Saat Pelaksanaan Porprov 2023, anggaran telah dibahas di tingkat Komisi untuk APBD 2024,” jelas dia.
Sehingga, menurutnya prestasi cabor dalam Porprov 2023 baru akan digunakan sebagai pertimbangan dalam APBD Perubahan 2024 ataupun APBD Tahun 2025.
“Dalam pembagian porsi anggaran tersebut tentunya melibatkan stakeholder olahraga, yaitu KONI Kabupaten Pati,” jelas dia.
Kardi menuturkan, pembahasan merekomendasikan cabor untuk memperoleh anggaran hibah dari Pemerintah Kabupaten Pati. Selain itu, KONI Kabupaten Pati sendiri juga menerima anggaran dari Pemerintah Kabupaten Pati.
Ia mengatakan KONI Kabupaten Pati juga mengelola anggaran yang dapat digunakan untuk fasilitasi cabang olahraga, sepanjang tidak ada anggaran dobel dengan pengeluaran yang dipertanggungjawabkan dari hibah Pemerintah Daerah.
“Oleh karenanya POBSI disarankan bisa berkoordinasi lebih intens kepada KONI Kabupaten Pati agar bisa mendapatkan fasilitasi yang diharapkan untuk pembinaan olahraga biliar di Kabupaten Pati. Sehingga mampu menghasilkan prestasi terus menerus dan secara kuantitas serta kualitas prestasinya dari hari ke hari semakin meningkat,” harap Kardi.
Sementara itu, Ketua POBSI Kabupaten Pati Endro Edy Yulianto menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi–tingginya atas kejelasan yang telah disampaikan.
Dia juga berharap dalam APBD Perubahan 2024 dan ke depannya, POBSI Pati mendapat porsi anggaran lebih layak sehingga mampu mendukung perkembangan prestasi atlet.
Selanjutnya Endro juga akan menemui Ketua KONI Kabupaten Pati Mustamaji demi berusaha mendapatkan tambahan porsi anggaran yang ada di KONI untuk Tahun Anggaran 2024 dalam rangka fasilitasi pembinaan prestasi cabang olahraga biliar.
Sebelumnya, Ketua POBSI Pati Endro Edy Yulianto merasa kecewa lantaran dana hibah pembinaan yang pihaknya terima kurang memadai.
Diketahui, pada APBD tahun anggaran 2024 ini, POBSI Pati mendapat dana hibah sebesar Rp 15 juta.
Menurut Endro, anggaran tersebut jauh dari kata memadai untuk melakukan pembinaan selama satu tahun. Padahal, POBSI Pati sudah menyumbangkan delapan medali dalam ajang Porprov Jateng 2023. Satu emas, satu perak, dan enam perunggu. (*)
Penulis: Miftahus Salam
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps