Lingkar.co – Atap ruang kelas SDN 6 Hadipolo, Kudus ambruk pada Minggu (25/2/2024). Total ada tiga kelas yang terkena dampaknya, yakni kelas 1, 2 dan 3.
Mengetahui kejadian itu, Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie melakukan tinjauan pada Rabu (28/2/2024).
“Saya mendengar kabar dari media online, dari teman-teman wartawan terkait atap ruang kelas yang roboh. Setelah kami tinjau, ada 3 kelas yang tidak bisa digunakan kegiatan pembelajaran,” ungkapnya.
Ia menyebutkan terdapat 19 siswa kelas 1, 23 siswa kelas 2, dan 23 siswa kelas 3 terkena imbas atap ambruk. Kegiatan belajar mengajar di tiga kelas sementara dipindah ke perpustakaan, ruang guru, dan musala.
Tidak seperti di ruang guru, siswa yang belajar di perpustakaan dan musala harus belajar di lantai tanpa meja dan kursi.
“Kalau siswa di ruang guru kan masih ada meja dan kursi kayak di ruang kelas, tapi yang belajar di perpus dan musala kasian harus menulis dengan membungkuk. Nanti biar disiapkan meja kecil,” terangnya.
Pj Bupati menjelaskan perbaikan segera dilakukan pada akhir Maret. Pihaknya menyiapkan dana Rp 200 juta untuk memperbaiki atap dan menggantinya dengan baja ringan agar lebih kokoh. Perbaikan diperkirakan berlangsung selama dua bulan.
“Insya Allah perbaikan dilakukan akhir Maret. Atapnya kami ganti pakai baja ringan untuk meminimalisir roboh,” ujarnya.
Guna mencegah kejadian serupa di sekolah lain, pihaknya meminta Kepala Disdikpora Kudus mengecek kondisi fisik bangunan sekolah yang terdata kondisinya rusak berat. Setelah dipastikan, Hasan memastikan segera mengajukan dana perbaikan pada APBD Perubahan atau APBD 2025.
“Kami punya data sekolah dengan kategori rusak berat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Tapi harus dipastikan secara faktual. Kalau sudah, nanti akan kami ajukan perbaikan di APBD Perubahan atau APBD 2025,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada menjelaskan perbaikan tiga kelas di SD 6 Hadipolo masuk tahap perencanaan dan diperbaiki sekitar akhir Maret. Harjuna menjelaskan pada 2024, APBD yang digelontorkan untuk rehab 108 SD sekitar Rp 19,8 miliar, dan DAK sebesar Rp 5,3 miliar untuk rehab 7 SD.
Kemudian alokasi APBD untuk rehab 12 SMP sebesar Rp 2,8 miliar, dan DAK untuk perbaikan 7 SMP senilai Rp 2,7 miliar.
“Rehab SD dan SMP sudah kami alokasikan dari APBD dan DAK. Sementara perbaikan SD 6 Hadipolo segera kami lakukan,” tandasnya. (*)
Penulis: Miftahus Salam
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps