Lingkar.co – Sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Pati mengalami lonjakan harga. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) akan segera menggelar pasar murah.
Kepala Disdagperin Pati Hadi Santoso mengatakan rencananya pasar murah digelar pada awal bulan Maret 2024.
“Rencana operasi pasar murah awal Maret. Kita lakukan walaupun dampaknya tidak terlalu signifikan, tetapi ini cukup membantu,” kata Hadi saat dikonfirmasi, kemarin.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pada tahun ini pihaknya menganggarkan untuk pasar murah sebesar Rp 525 juta. Rencananya akan dilakukan di tiga kecamatan.
“Tapi mana saja yang dijadikan untuk tempat pasar murah kita terlebih dahulu koordinasi dengan Pj Bupati,” ujarnya.
Dalam realisasinya, katanya, pasar murah akan menyasar masyarakat kurang mampu di perdesaan. Namun, dalam hal ini pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah setempat.
“Kalau syarat (yang berhak menerima, Red) kita perlu koordinasi di tempat tersebut. Karena yang tahu persis adalah masyarakat sekitar. Tetapi pada intinya untuk diperuntukkan masyarakat kurang mampu,” terangnya.
Selain menggelar pasar murah, pihaknya juga akan terus memantau harga sembako di tingkat provinsi maupun nasional.
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, sejumlah harga kebutuhan pokok di Pati mengalami kenaikan. Di antaranya, harga beras premium pada awal Februari 2024 Rp 14.800 per kilogram, kini harganya 15.800 per kilogram. Kemudian, beras medium Rp 14.000/kg, kini menjadi Rp 15.000/kg.
Harga MinyaKita sebelumnya Rp 14.000/liter, kini 15.500/liter. Harga telur ayam ras Rp 27.000/kg, kini Rp 28.000/kg. Cabai merah kriting Rp 45.000/kg, kini Rp 69.000/kg. Cabai rawit merah Rp 40.000/kg, kini Rp 50.000/kg. Dan Rp 40.000/kg menjadi Rp 45.000/kg. (*)
Penulis: Miftahus Salam