Banjir dan Rob Langganan Tahunan di Semarang, Begini Jawab Iswar

Paslon Cawalkot-Cawawalkot Semarang nomor 01 (Agustina-Iswar) saat menghadiri Pendidikan Politik Bagi Civitas Akademika SCU pada Rabu (23/10/2024). Foto: dokumentasi
Paslon Cawalkot-Cawawalkot Semarang nomor 01 (Agustina-Iswar) saat menghadiri Pendidikan Politik Bagi Civitas Akademika SCU pada Rabu (23/10/2024). Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Calon Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin menjawab pertanyaan dari mahasiswa Soegijapranata Chatolic University (SCU) terkait infrastruktur untuk mengatasi banjir dan rob di Kota Semarang

Biasanya banjir di Kota Semarang sering terjadi antara bulan Desmber sampai Januari. Iswar yang merupakan yang mantan Sekda Kota Semarang menjawab bagaimana solusi konkret terkait infrastruktur drainase.

“Persoalannya ada dua, kalau rob akibat penurunan muka tanah 10 cm pertahun karena tamah semarang tersusun dari aluvial serta pengambilan air tanah yang berlebihan,” ujarnya saat menghadiri Pendidikan Politik Bagi Civitas Akademika SCU pada Rabu (23/10/2024).

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Terkait rob, Iswar bilang bahwa Pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang sekaligus menjadi tanggul laut adalah sebuah Solusi. “Maka pembangunan tol semarang demak adalah Solusi,” tuturnya.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kota Semarang ini juga memaparkan, di ruas tol yang masuk wilayah Semarang akan dibangun embung seluas 250 hektar yang bisa digunakan sebagai tempat wisata serta budi daya ikan.

Kemudian banjir yang disebabkan meluapnya sungai di bagian hulu akibat alihfungsi lahan membuat beban kota semarang sangat besar.

Png-20230831-120408-0000

“Indeks kualitas lingkungan dan air kita sangat parah. Pengalihfungsian lahan di semarang harus dibatasi agar kualitas lingkungan dan air terjaga,” tuturnya.

Penggunaan air tanah secara massif baik oleh industri maupun masyarakat membuat muka tanah Semarang makin turun. Selain itu, penambahan rumah tinggal warga juga membuat pengalihfungsian lahan semakin masih dan mempersempit ruang hijau.

“Kedepan, bangunan vertikal harus diutamakan sembari melakukan reboisasi serta melebarkan kapasitas sungai. Hanya saja kami membutuhkan anggaran yang sangat besar,” jelasnya.

Oleh karenanya, Iswar mengajak seluruh warga Kota Semarang memelihara lingkungan sebaik mungkin sebagai langkah awal antisipasi bencana banjir dan rob. Terutama warga Semarang Atas supaya lebih disiplin dalam memelihara lingkungan agar tidak membebani warga Semarang Bawah.

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps