Lingkar.co – Banjir lahar dingin Gunung Semeru melanda kawasan permukiman di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (5/12/2025). Peristiwa yang dipicu hujan lebat tersebut menerjang sejumlah rumah warga dan bangunan tempat usaha.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, menjelaskan bahwa hujan deras yang mengguyur lereng Semeru sejak menjelang siang memicu aliran lahar dingin yang membawa material sisa Awan Panas Guguran (APG).
“Material panas bekas APG yang mengendap di sepanjang jalur tergerus oleh hujan,” ujar Satriyo.
Ia mencatat, banjir lahar dingin menerjang sejumlah wilayah, meliputi Dusun Sumberlangsep, Jugosari, Kajar Kosong, Kebondeli Selatan, dan Sumberwuluh.
Di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, delapan rumah warga terdampak, satu di antaranya mengalami kerusakan berat. Sebuah tempat usaha juga dilaporkan rusak. Total warga terdampak di wilayah ini mencapai 9 KK atau 26 jiwa.
Sementara itu, di Kajar Kosong, Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, satu rumah warga rusak akibat hantaman material banjir.
Akses jalan utama menuju Desa Jugosari terputus akibat timbunan material. Kendati demikian, jalur alternatif masih dapat dilalui meski jaraknya lebih jauh. Sebagian warga melakukan evakuasi mandiri ke dataran tinggi, sementara lainnya sempat mengungsi di tenda Lumbung Pangan sebelum kembali ke rumah masing-masing.
BPBD Lumajang saat ini berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Jugosari, Koramil, UPT PSDA, relawan, dan pihak kecamatan untuk penanganan lanjutan. Dinas Sosial Lumajang juga telah menyalurkan 147 paket sembako untuk warga Sumberwuluh.
“Informasi dari Kepala Desa, kondisi warga masih aman dan stok logistik cukup untuk 2–3 hari ke depan. Tidak ada korban jiwa,” kata Satriyo.
“BPBD bersama dinas terkait akan melakukan pengecekan lokasi pada esok hari. Namun dengan mempertimbangkan cuaca dan kondisi lapangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo telah mengeluarkan peringatan potensi banjir lahar dan banjir bandang di sekitar Gunung Semeru pada Jumat siang. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi sejak pukul 10.30 WIB diperkirakan masih berlangsung hingga 13.30 WIB.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menjauhi bantaran sungai, menghindari aktivitas di lereng rawan longsor, serta terus memantau perkembangan informasi cuaca dan mematuhi arahan pemerintah daerah.
Sementara itu, aktivitas kegempaan Semeru pada periode pukul 06.00–12.00 WIB tercatat cukup intens. Terdapat 31 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 77–160 detik. Selain itu, terekam tiga kali gempa embusan, satu kali gempa harmonik, serta satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 35 mm dan durasi mencapai 6.360 detik.
Penulis: Putri Septina
Editor: Miftah




