“Tentu saja akan merumuskan kebijakan yang baik, kebijakan yang memberi solusi untuk pedagang dan juga pembeli supaya nanti bisa kembali bisa ramai lagi. Biar bisa kembali lagi seperti pada masa jayanya,” kata dia.
Salah satu pedagang, Robet merasa senang dengan kedatangan Yoyok Sukawi. Menurutnya, calon yang diusung Koalisi Semarang Maju Bermartabat itu memiliki kepedulian pada pedagang pasar.
Dia mengatakan, sebagian besar pedagang mengeluhkan aktivitas jual beli yang sepi karena masih ada beberapa pedagang di kawasan MAJT yang belum kembali. Pihaknya berharap ke depan ada win win solution atas dualisme pasar ini.
“Kami sebagai pedagang harapan saya ada kelanjutan untuk meramaikan. Monggo nanti terserah jalan keluar yang terbaik bagaimana. Keinginan kami pasarnya menjadi ramai, banyak pedagang di sini banyak pembeli di sini,” kata Dodit.

Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Johar Semarang, Iskandar menambahkan, perlu ketegasan dari Pemkot Semarang terkait pedagang di kawasan MAJT yang belum pindah atau relokasi ke Pasar Johar. Jika ini dibiarkan, menurutnya pedagang akan rugi.
“Pedagang asli Semarang (yang berjualan di kawasan MAJT-red) sebagian besar sudah pindah di sini. Tapi karena di sana eksis aktivitas pasar, banyak yang kembali ke sana karena pembelinya belum pada ke sini,” ungkap dia.
“Kalau memang tidak ada ketegasan dari Pemkot yang mempunyai wewenang, marwah pasar johar ya tidak akan kembali lagi. Pasar Johar adalah salah satu ikon Kota Semarang, jadi harus dikembalikan, tidak dibiarkan saja,” imbuh Iskandar. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat