Baznas RI dan Kemenag RI Distribusikan Paket Daging Dam Haji di Kota Semarang

Kepala Kemenag Kota Semarang, Muhtasit beserta perwakilan Ditjen PHU Kemenag RI, dan BAZNAS RI serta perwakilan Baznas Kota Semarang menyerahkan dan haji 2025 kepada salah satu penerima. Foto: dokumentasi/istimewa
Kepala Kemenag Kota Semarang, Muhtasit beserta perwakilan Ditjen PHU Kemenag RI, dan BAZNAS RI serta perwakilan Baznas Kota Semarang menyerahkan dan haji 2025 kepada salah satu penerima. Foto: dokumentasi/istimewa

SEMARANG – Badan Amil Zakat (Baznas) RI bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI mendistribusikan ratusan kemasan paket daging dam (denda) haji kepada guru dan pendidik keagamaan di Kota Semarang. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan di dua tempat, yaitu Aula Kemenag Kota Semarang dan Kantor Sekretariat Badko Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Kota Semarang, Selasa (7/10/2025).

Perwakilan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI Mucholih, menyampaikan, daging yang dibagikan merupakan olahan dam jamaah haji tahun 2025. Ia menyebut ada 8.000 jemaah yang memercayakan dam kepada Baznas dan sekitar 5.000 jemaah menyerahkan ke Adhdhohi. Total tercatat di Kemenag sejumlah 13.000 dam jamaah.

“Alhamdulillah pada saat ini di Kemenag Kota Semarang yang bekerjasama dengan Baznas Kota Semarang membagikan daging olahan dam haji kepada masyarakat yang ada di Kota Semarang,” kata dia didampingi Kakankemenag Kota Semarang Muhtasit, dan Kasi PHU Kemenag Kota Semarang Mawardi.

Ia berkata, pelaksanaan dam selanjutnya hanya melalui Baznas dan Adhdhohi yang resmi dari kerajaan Arab Saudi. “Silahkan jamaah yang mau memotong dam di Arab Saudi yaitu dengan Adhdhohi. Atau yang mau lebih bermanfaat kembali ke Indonesia yaitu via Baznas,” ucapnya.

Pihaknya berharap, tahun 2026 akan lebih banyak lagi jamaah yang memercayakan memotong hewan dam melalui Baznas. Sebab, daging dam tersebut akan dibagikan kepada masyarakat Indonesia.

“Untuk tahun ini ada beberapa provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur. Kemudian Sulawesi Selatan, Jakarta, dan Banten. Kita berharap paling tidak tahun depan ada 100 ribu jamaah atau bahkan 213 ribu jamaah mempercayakan untuk potong dam ke Baznas,” katanya.

Adapun penerima daging dam adalah 50 orang ustadz atau guru yang tergabung dalam Badko LPQ, 10 orang dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), dan guru Ikatan Guru Radlatul Athfal (IGRA) sebanyak 30 orang.

Selain itu, daging dam juga diberikan kepada korban kebakaran sebanyak 125 paket, panti asuhan sebanyak 70 paket, UPZ KKG sebanyak 6 paket, dan fakir miskin di sekitar Semarang. Setiap penerima manfaat mendapatkan lima kemasan daging siap saji (Kornet) dengan varian rasa rendang, kari, dan gulai.

Sementara, Wakil Ketua III Baznas Kota Semarang Nur Fuad mengatakan, semula, daging dam dikelola dan ditasarufkan di Arab Saudi, masyarakat yang ada di Indonesia tidak bisa menikmati. Namun dengan dikelola Baznas, kewajiban syariah yang dikenakan jamaah asal Indonesia, manfaatnya bisa kembali ke Tanah Air.

“Tahun ini mulai bisa direalisasi dan memang ini sebagai awal dan sebagai bukti, saat itu (daging dam) bisa dikembalikan ke Tanah Air beberapa pihak yang membutuhkan, baik itu para pengajar, yatim piatu, dhuafa yang ada di negeri ini bisa merasakan manfaatnya,” katanya.

Ia berharap semua jamaah haji asal Indonesia menitipkan dam untuk dikelola Baznas agar bermanfaat besar bagi Indonesia. Kata dia, bisa untuk mengatasi persoalan kemiskinan, juga sebagai solusi untuk pemenuhan gizi dan pengentasan stunting.

Ia menjelaskan, sebagian besar jamaah haji asal Indonesia membayar dam karena mengerjakan haji secara tamattu’. Selain itu, ada juga yang membayar dam karena melanggar larangan ihram atau larangan haji.

“Sesuai dengan data saat ini baru ada 8.000 jamaah yang mempercayakan damnya ke Baznas atau 8.000 ekor domba yang dipotong. Kalau nanti semua jamaah haji Indonesia yang jumlahnya sekitar 221.000, tentu manfaatnya jauh lebih besar bisa dirasakan umat,” kata dia.

Ia melanjutkan, jamaah haji asal Kota Semarang yang jumlahnya mencapai sekitar 1.500 orang pada tahun depan bisa menitipkan dam kepada Baznas. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan kembali oleh masyarakat di Semarang.

“Baznas sangat bersyukur dengan adanya pentashasurrah daging dam yang dikoordinir atas Baznas RI dan Kementerian Agama. Ini membuktikan bahwa ketika Baznas dipercaya mengelola dana publik, dana umat, termasuk salah satunya adalah dam, maka dampaknya akan bisa dirasakan oleh bangsa ini,” tuturnya.

Ketua Badko LPQ Kota Semarang Bahrul Fawaid menyambut baik program dam yang dikelola oleh Baznas. Menurutnya, pendistribuan tersebut sebagai salah satu bentuk perhatian kepada para pendidik ilmu Al-Quran.

“Perlu kami sampaikan bahwa di Kota Semarang ada sebanyak 6.503 pengajar Al-Quran dan 90.736 santri serta 1.700 LPQ yang tercatat dan bergabung di Badko LPQ Kota Semarang,” ungkapnya.

Hal tersebut, menurut dia, karena adanya perhatian yang lebih dari Pemerintah Kota, Kemenag, dan Baznas Kota Semarang yang konsen terhadap pengembangan pendidikan Al-Quran di Semarang. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat