SEMARANG, Lingkar.co – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, enggan bicara terlalu jauh soal tingginya hasil beberapa survei terkait elektabilitas capres 2024.
Bahkan, dalam survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), wacana pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP pada Pilpres 2024, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.
“Tugas saya ngurus perintah baru dari Wapres, bagaimana kemiskinan ekstrem bisa beres di bulan Desember,” kata Ganjar, usai rapat Penanganan Kemiskinan Esktrem di Ruang Rapat Pemprov Jateng, Jumat (8/10/2021).
Ganjar menegaskan, bahwa dirinya punya tugas penting mempercepat vaksinasi dan juga tugas baru dari Wapres, terkait penanganan kemiskinan ekstrem.
“Jadi itu tugas utama disamping mempercepat vaksin, jadi saya tidak ngurusin yang itu (pilpres),” kata Ganjar.
Ia juga menyinggung adanya deklarasi dari masyarakat yang menyatakan sebagai Sahabat Ganjar.
“Saya tidak ngurusi deklarator-deklator yang muncul, dari mereka dan saya tidak pernah tahu urusannya,” ucapnya.
Ganjar mengatakan, urusan politik, terutama pilpres, sepenuhnya ada di tangan Ketua Umum PDIP.
“Pokoknya di PDI-Perjuangan itu, urusan pilpres urusannya Bu Mega,” kata Ganjar.
GANJAR VS PRABOWO-PUAN
Sebelumnya, Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Deni Irvani, menyampaikan hasil survei bertajuk “Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024” secara daring, Kamis (7/10/2021).
“Hasil pengujian statistik menunjukkan pencalonan Prabowo oleh PDIP maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo.” ucapnya.
Wacana pencalonan Prabowo Subianto oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, tidak berpengaruh signifikan pada peningkatan suara Prabowo.
Menurutnya, ada kecenderungan, Ganjar Pranowo mengungguli suara Prabowo. Bahkan, ketika Prabowo didukung oleh PDIP.
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan calonnya adalah Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, ada 50 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo.
Sementara, 41 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 9 persen tidak tahu/tidak jawab.
“Dalam survei eksperimen ini, PDIP menjadi treatmen 1. Muncul opini pada elite partai bahwa Prabowo akan didukung oleh PDIP,” ucapnya.
Jika pemilihan presiden berlangsung sekarang, PDI Perjuangan tidak mencalonkan Ganjar, tetapi Ganjar dicalonkan partai lain, dan PDIP mencalonkan Prabowo Subianto.
Hasilnya, 43 persen responden memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17 persen tidak tahu/tidak jawab.
Muncul opini pada elite partai bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Puan dari PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.
Jika pemilihan presiden berlangsung sekarang, dan Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Puan Maharani dari PDI Perjuangan sebagai calon wakilnya.
Terdapat 44 persen responden akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17 persen tidak tahu/tidak jawab.
“Ada kecenderungan Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto bila calon hanya mereka berdua,” tutur Deni.
Survei opini publik ini digelar pada 15 – 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.
Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).*
Penulis : Rezanda Akbar D | M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps