Buka TMMD, Pj Bupati Kudus Tekankan Adanya Kolaborasi Atasi Permasalahan Bangsa

Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap Ii Tahun 2024 di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Rabu (8/5/2024). Foto: Istimewa.
Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap Ii Tahun 2024 di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Rabu (8/5/2024). Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie didampingi Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo bersama Forkopimda telah resmi membuka Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA. 2024 yang mengusung tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah”.

Upacara pembukaan dilakukan di lapangan Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Rabu (8/5/2024).

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Kudus berharap melalui kegiatan ini, TNI, Polri dan masyarakat dapat merawat dan mengikat kebersamaan dalam mengatasi persolan bangsa.

“Program TMMD telah menjadi bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan, serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari ini,” kata Pj Bupati Kudus.

Menurutnya, semua pihak harus membangun sinergi dan kolaborasi untuk menghadapi persoalan yang dihadapi oleh bangsa, seperti mengatasi kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan daulat pangan dan energi, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, memberantas narkoba, dan memperkuat nasionalisme dan patriotisme.

“Alhamdulillah hari ini spirit kegotongroyongan dan kebersamaan kembali kita teguhkan dalam suatu aksi nyata melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA 2024. TMMD ini telah mempercepat pembangunan desa terutama daerah tertinggal, perbatasan, dan daerah lain yang belum tersentuh pembangunan,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo mengatakan, dalam kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II di Desa Puyoh menyasar kegiatan fisik dan non fisik.

“Sasaran fisik berupa betonisasi jalan dan pembangunan jembatan dengan panjang 300 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 15 centimeter. Sedangkan untuk pembangunan jembatan panjang 6 meter, lebar 4 meter dan tinggi 5 meter,” jelasnya.

Sasaran non fisik, terang Dandim, meliputi penyuluhan radikalisasi terorisme dan balatkom, penyuluhan bintal, penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan. Penyuluhan narkoba, penyuluhan KB-Kesesehatan, penyuluhan pertanian, sosialisasi stunting, sosialisasi kamtibmas, dan pemberdayaan masyarakat.

“Tak hanya itu, dengan menggandeng stakeholder terkait upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat, sosialisasi stunting juga dilakukan,” terangnya.

Seperti diketahui, TMMD adalah suatu program terpadu antara TNI dan pemerintah daerah, yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah demi mensejahterakan masyarakat serta sebagai upaya mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat. (*)

Penulis: Miftahus Salam