Capres – Cawapres PDIP Terancam Kalah di Pilpres 2024

Ilustrasi PDI Perjuangan. Foto: Tangkap layar video
Ilustrasi PDI Perjuangan. Foto: Tangkap layar video

JAKARTA, Lingkar.co- Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (cawapres) yang diusung PDIP bisa kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pernyataan ini terkuak dari Ilmuwan Politik, Prof. Saiful Mujani, dalam tayangan kanal YouTube SMRC TV, terihat Minggu (12/2/2023).

Program tayangan tersebut, bertajuk ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’, episode “Peluang Capres PDIP tanpa Koalisi”.

Saiful Mujani, mengatakan, PDIP merupakan satu-satunya partai yang punya tiket mencalonkan capres-cawapres pada Pilpres 2024 tanpa koalisi.

Sebagaiman diketahui, PDIP telah memenuhi persyaratan presidential threshold 20 persen sebagai syarat mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Saat ini, kata Saiful Mujani, ada beberapa nama kader PDIP yang bisa maju sebagai capres atau cawapres, seperti Puan Maharani hingga Ganjar Pranowo.

Png-20230831-120408-0000

Sebagai elit PDIP, Puan Maharani, dan Ganjar Pranowo sebagai kader, punya elektabilitas cukup meyakinkan ketimbang tokoh-tokoh lain secara nasional menurut pelbagai lembaga survei.

Kendati demikian, kata Saiful Mujani, kader PDIP yang akan diusung pada Pilpres 2024, kemungkinan besar bisa kalah jika tanpa koalisi.

Ia pun mengungkapkan hasil studi simulasi dengan asumsi ada empat pasangan dalam Pilpres 2024.

Pertama adalah Prabowo Subianto. Menurut Saiful Mujani, ada upaya Gerindra berkoalisi dengan PKB untuk mengusung pasangan Prabowo dengan Muhaimin Iskandar.

Kedua, Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang diusung oleh NasDem, PKS dan Demokrat.

Ketiga, Ganjar berpasangan dengan Puan Maharani, yang diusung oleh PDIP.

Keempat, Airlangga Hartarto, yang kemungkinan berpasangan dengan Erick Thohir sebagai cawapres yang diusung oleh Golkar, PAN dan PPP.

“Airlangga Hartarto akan mencari pendamping, misalnya Erick Thohir sebagai orang yang juga melakukan sosialisasi untuk calon presiden maupun calon wakil presiden,” ucap Saiful Mujani.

Hasil Survei SMRC

Berikut hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dalam simulasi empat pasangan di atas.

Hasil survei SMRC pada Desember 2022, menemukan pasangan Ganjar-Puan berada pada urutan ketiga dengan perolehan suara 21,6 persen.

Suara pasangan ini berada di bawah Prabowo-Muhaimin 29,7 persen dan Anies-AHY 28,8 persen.

Sementara pasangan Airlangga-Erick 4,9 persen dan yang belum menjawab 15 persen.

Saiful, menjelaskan bahwa pada umumnya Ganjar Pranowo, cukup kompetitif jika berpasangan dengan calon, selain Puan Maharani.

Namun, kata dia, ketika berpasangan dengan Puan, posisi Ganjar dibawah dua nama yang selama ini kompetitif, yaitu Prabowo dan Anies.

“Selisih antara pasangan Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY dengan Ganjar-Puan itu cukup signifikan,” jelas Saiful.

Oleh karena itu, Saiful, menyatakan bahwa jika ini yang terjadi, maka yang masuk ke putaran kedua adalah Anies dan Prabowo.

“PDIP ditinggalkan bahkan ketika Ganjar ditaruh di nomor satu,” kata Pendiri SMRC itu.

Artinya, kata Saiful, PDIP akan tersingkir, jika tidak berkoalisi dengan partai lain dan tidak mengajak tokoh lain. Meski, Ganjar sebagai capres.

“Kalau dia (PDIP) tidak berkoalisi dengan partai lain dan tidak ngajak tokoh lain dari partai yang lain, PDIP akan tersingkir, walaupun Ganjar dicalonkan jadi calon presiden,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata Saiful, bagi PDIP, berkoalisi dengan partai lain adalah sebuah kebutuhan politik yang tak bisa terhindarkan.

Pada kenyataannya, lanjut Saiful, pemilih lebih melihat koalisi antar-partai memiliki nilai yang penting.

“Koalisi bisa dibangun dengan tokoh siapa pun atau dengan partai mana pun,” kata Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta itu.

“Kalau sama-sama kader dari partai yang sama itu kemungkinan akan ditinggalkan oleh pemilih dan menjadi tidak kompetitif dalam pilpres,” pungkasnya.*

Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *