Cita Rasa Kopi Jrahi Khas Pati, Tawarkan Kopi Berkualitas Tinggi

MENUNJUKKAN: M. Azharuddin Maulana Lutfi saat menunjukkan varian kopi andalannya. (DOK. LINGKAR JATENG)
MENUNJUKKAN: M. Azharuddin Maulana Lutfi saat menunjukkan varian kopi andalannya. (DOK. LINGKAR JATENG)

PATI, Lingkar.co – Sebagai daerah penghasil kopi terbanyak di Kabupaten Pati, berbagi upaya dilakukan Desa Jrahi untuk memasarkan produk hasil petani di Bumi Mina Tani ini.

Salah satu warga Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, M. Azharuddin Maulana Lutfi berinovasi menciptakan produk biji kopi asli Jrahi dengan nama Kampoeng Kopi Jrahi yang diklaim memiliki kualitas tinggi.

Hal tersebut dilakukannya untuk mengenalkan produk kopi asal Jrahi kepada masyarakat luas.

Kampoeng Kopi Jrahi didirikan Aan, sapaan akrabnya pada pertengahan Maret 2019 lalu. Meski tergolong baru, produk tersebut telah memiliki izin dari pemerintah dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati.

“Kopinya dari kebun sendiri sama dari petani lain. Soalnya kalau punya sendiri kan gak cukup ya suplainya, jadi minta petani di Desa saya untuk bantu suplai. Kalau yang roasting, saya kerjasama dengan kelompok kluster kopi Pati,” ungkapnya.

Saat ini, terdapat lima varian kopi yang telah dipasarkan, yakni Robusta Natural, Liberica Natural, Robusta Wine, Peaberry, dan Arabica.

Png-20230831-120408-0000

Harga tiap satu kemasan biji kopi sendiri dibandrol dari mulai harga Rp 15.000 hingga Rp 45.000. Omset yang dihasilkan dari penjualan biji kopi tersebut pun mencapai jutaan rupiah.

“Kalau pembelinya sendiri mulai dari usia 12 tahun keatas. Kalangan dewasa kebanyakan. Varian yang paling populer itu yang Wine Robusta,” terangnya.

Selain kopi, ia juga berinovasi dengan membuat aksesoris seperti gelang dan tasbih dari biji kopi.

Tujuannya untuk merubah pola pemikiran masyarakat kalau kopi tak hanya bisa diminum, tetapi juga bisa disulap menjadi produk lain yang bernilai jual tinggi.

“Kalau alasan membuat produk ini karena manfaatnya biji kopi asli kan harumnya sebagai aromaterapi relaksasi. Trus juga bisa menjadi nilai tambah buat penggunanya,” imbuhnya.

Selain menjadi Desa penghasil kopi, Desa Jrahi sendiri telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Pancasila pada 2 Desember 2020 lalu.

Penetapan tersebut diberikan karena tak hanya sebagai desa wisata, Jrahi juga terkenal dengan kerukunan antar umatnya. (mg2/dim/aji)

Baca Juga:
Akibat Pandemi Covid-19, Ratusan Anak di Rembang Jadi Yatim Piatu

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *