Curah Hujan Tinggi, Empat Kecamatan di Grobogan Dilanda Banjir

Banjir merendam sejumlah wilayah di Grobogan. Foto: Istimewa.
Banjir merendam sejumlah wilayah di Grobogan. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Grobogan akibat curah hujan tinggi dan dapat kiriman air dari hutan di wilayah Pegunungan Kendeng Utara, Rabu (13/3/2024).

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, total ada empat kecamatan yang terdampak banjir. Di antaranya, Kecamatan Grobogan, Brati, Wirosari, dan Ngaringan.

Di Kecamatan Grobogan banjir menggenangi Jalan Bakung sebelah timur Polsek Grobogan Kelurahan Grobogan Kecamatan Grobogan dengan ketinggian air 50 sentimeter (cm). Kemudian, banjir juga merendam Jalan Purwodadi-Pati Pertigaan Ketapang Grobogan dengan ketinggian 50 cm.

SMA 1 Grobogan juga terendam banjir dengan ketinggian air 20-30 cm. Namun, kini banjir di lokasi ini sudah surut.

Banjir juga melanda Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan. Jalan perkampungan dan beberapa rumah warga tegenang dengan ketinggian air 30-40 cm.

Sementara, di Kecamatan Wirosari ada tiga desa yang terdampak banjir. Pertama, Desa Mojorebo dengan ketinggian air 30-40 cm.

Di Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari banjir merendam tujuh dusun dan sekira 307 jiwa terkena dampaknya. Banjir juga merendam lahan persawahan sekira 10 hektare. Ketinggian air mulai dari 40 hingga 50 cm.

Kemudian, di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari banjir merendam empat dusun dengan ketinggian sekira 50 cm.

Selanjutnya, di Kecamatan Brati banjir merendam Desa Tirem dengan ketinggian air mencapai 30 cm.

Terakhir, di Kecamatan Ngaringan banjir merendam SMPN 1 Ngaringan dengan ketinggian air 30-50 cm. Menyebabkan kegiatan belajar mengajar diliburkan.

Banjir juga menyebabkan ambulan yang membawa pasien patah tulang mogok. Sehingga, pasien harus dievakuasi menggunakan truk untuk kemudian dipindah ke mobil PMI.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Masrikan mengatakan bahwa warga sudah terbiasa menghadapi banjir, sehingga langkah antisipasi sudah dilakukan.

“Kami imbau warga tetap waspada, terutama ketika curah hujan cukup tinggi karena di Kabupaten Grobogan memang ada daerah yang rawan banjir,” ujarnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam