Lingkar.co – Habib Hasan bin Abdurrohman Al-Jufri mengajak masyarakat untuk bersyukur hidup di Indonesia karena banyak ulama ahlussunnah wal-jama’ah yang senang melestarikan tradisi shalawatan sebagai media dakwah Islam.
“Kita patut bersyukur tinggal di Indonesia, banyak ulama yang senang dengan kegiatan seperti ini, senang dengan kegiatan seperti ini,” tuturnya.
Ia menuturkan hal itu dalam acara Darul Ulum Bersholawat yang digelar Ikatan Remaja dan Pemuda Masjid Darul Ulum (Irepada) di sepanjang jalan Pamuparsih Barat I, Minggu (19/2/2023) malam.
Hadir dalam gelaran tersebut, Habib Ali bin Ahmad Al-Atas, Habib Ghazi bin Shihab, Habib Hamid Sholeh Baagil, perwakilan Badan Kesbangpol Kota Semarang, Camat Semarang Barat, Lurah Bojongsalaman, Babinsa, serta jajaran Polsek Semarang Barat.
Dirinya juga menuturkan, kebersamaan dalam kegiatan shalawat patut disyukuri. Minimalnya, datang ke tempat yang penuh berkah dan terhindar dari maksiat.
“Kita masih dijaga oleh Allah dari hal yang mendatangkan murkanya Allah,” ujarnya.
Dia lantas berpesan untuk meneladani rumah tangga Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah. Ia katakan Khadijah sebagai istri Nabi Muhammad selalu berusaha menghadirkan kesejukan bagi suami. Demikian pula sebaliknya.
Hal itu, katanya, merupakan manifestasi dari pesan Nabi Muhammad, yakni Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku.
Ia jelaskan, manusia dekat dengan Allah dan Nabi Muhammad ketika masuk surga. Karena itu ia meminta agar menjadikan rumah tangga sebagai surga yang ada di dunia.
Dengan demikian, katanya, memperbanyak dzikir dan shalawat di rumah sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan rasulnya, Nabi Muhammad.
Juga meneladani akhlak mulia, serta belajar sabar, syukur dan ikhlas sebagai akhlak terpuji.
“Surga itu bukan fasilitasnya, tapi penghuninya,” pesannya.

Sementara, Habib Ali bin Ahmad Al-Atas, berpesan, semua pesan keagamaan yang disampaikan oleh ulama harus diamalkan, agar terhindar dari lupa juga perlu dicatat.
“Kalau perlu kita catat dan amalkan apa yang disampaikan Habib Hasan Al-Jufri,” katanya.
Generasi Pelestari Tradisi di Masjid
Ketua Takmir Masjid Darul Ulum, Mirza Zuda NurFajri, mengatakan, remaja dan pemuda masjid merupakan generasi yang akan melestarikan budaya keagamaan yang selama ini diterapkan di masjid.
“Ketakmiran masjid perlu memandang adik-adik remaja dan pemuda masjid sebagai kader yang nantinya meneruskan tradisi keagamaan sebagai wadah dakwah islam” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, tradisi yang sudah ada harus terus lestari. Selain itu, remaja dan pemuda memiliki tugas untuk mengadopsi dan mengembangkan pola-pola kegiatan kekinian untuk mengembangkan potensi masjid.
“Jadi kegiatannya sangat perlu dukungan dan terus diarahkan yang lebih kreatif karena nantinya merekalah yang membuat terobosan-terobosan peran masjid di masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat