SEMARANG, Lingkar.co– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Ida Nurul Farida menyoroti kebijakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang Gerakan Jateng di Rumah Saja.
Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, kebijakan tersebut harus jelas untuk siapa. Kalau ditujukan bagi pekerja harian tentu akan sangat berdampak bagi perekonomian mereka.
“Kalau bagi pekerja harian tentu kasian dengan kebijakan ini. Sedangkan untuk pegawai kantor jelas itu hari libur. Jika untuk para wisatawan, atau yang biasa mengisi liburan dengan jalan-jalan, nah itu saya setuju,” katanya kepada lingkar.co Rabu (3/2/2021).
Sementara itu, jika kebijakan tersebut untuk pekerja harian seperti petani, pedagang tentu sangat menyusahkan. Apalagi, bagi yang selama ini bisa menjaga protokol kesehatan dan tidak berkerumun.
“Tentu kasian dengan kebijakan tersebut. Kecuali pemerintah menyiapkan logistik untuk warga yang memang tidak bisa makan kalau tidak kerja pada hari itu,” tegasnya.
Di sisi lain, Ida juga menyoroti tentang efektifitas kebijakan dua hari di rumah tersebut terhadap penurunan angka covid-19.
”Kalau memang mau sungguh-sungguh untuk mengendalikan penyebaran covid-19 mestinya 14 hari, tidak hanya 2 hari. Tapi tentu itu membutuhkan kesiapan dan kedisiplinan semua pihak. Terutama pemerintah untuk bisa menjamin kelangsungan hidup warga yang kurang mampu bila pemberlakuan lockdown 14 hari,” urainya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerbitkan Surat Edaran (SE) nomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada PPKM Tahap II di Jateng.
Dalam surat yang ditujukan ke Walikota/bupati Se-Jateng, meminta untuk menerapkan Gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari mulai Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).(lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps