Lingkar.co – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang menargetkan serapan pupuk bersubsidi dapat mencapai 100 persen pada tahun 2025.
Kepala Dintanpan Rembang Agus Iwan menyampaikan bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk 2025 masih relatif sama dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini Rembang mendapatkan alokasi pupuk urea sekitar 28 ribu ton dan pupuk NPK sekitar 30 ribu ton.
“Pupuk sudah bisa langsung transaksi. Alokasinya itu urea sekitar 28 ribu ton, untuk NPK-nya 30 ribu ton,” ujarnya, Rabu (5/1/2025).
Jika dibandingkan dengan 2024, katanya, jumlah alokasi pupuk NPK tidak mengalami perubahan. Sementara itu, alokasi pupuk urea sedikit berkurang dari 30 ribu ton menjadi 28 ribu ton.
“Relatif sama angkanya. Tidak meningkat. Untuk urea sedikit turun dari 30 ribu ton ke 28 ribu ton. Untuk NPK-nya sama,” ujarnya.
Namun, ia mengatakan bahwa serapan pupuk pada 2024 belum mencapai 100 persen. Hal ini akibat minimnya ketersediaan air saat musim kemarau, sehingga berdampak pada penurunan minat tanam.
Ia menyebutkan pada tahun lalu serapan pupuk urea hanya mencapai sekitar 86 persen. Sementara pupuk NPK terserap sekitar 94 persen.
“Serapan 2024, urea hanya terserap sekitar 86 persen, NPK-nya sekitar 94 persen,” ungkap Agus.
Pihaknya pun optimis serapan pupuk subsidi pada tahun ini lebih maksimal. Mengingat ketersediaan air untuk mengairi lahan mencukupi. Sejumlah bantuan sumur pun, katanya, telah diberikan kepada petani guna mendukung ketersediaan air.
“Otomatis ketika air tersedia, tanam bagus, pupuk akan terserap. Nanti kami akan MT2, kemarin sudah banyak bantuan sumur dan sebagainya. Semoga airnya tersedia sehingga minat tanamnya meningkat,” pungkasnya. (*)
Penulis: Miftah
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps