KUDUS, Lingkar.co – Aman, Iman dan Imun adalah kata kunci yang telah dikampanyekan pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19. Ini dilakukan untuk menekan penularan virus tersebut dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Dian Vitayani Winahyu menyampaikan bahwa tiga hal tersebut juga perlu digencarkan dalam satuan pendidikan.
“Dengan mengutamakan aman, iman dan imun kita bisa menjaga kesehatan dan beraktivitas tanpa tertular covid-19” ungkapnya.
Lanjutnya, supaya guru dan siswa bisa selalu menjaga daya tahan tubuh selama masa pandemic ini.
“Aman berarti kita patuh terhadap protokol kesehatan seperti 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kemudian Imun berarti kita menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat yakni istirahat yang cukup, olahraga teratur, tidak panik, bergembira dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Sedangkan Iman yakni kita beribadah sesuai kepercayaan masing – masing dan bersabar bersama supaya pandemi ini cepat berakhir” jelasnya.
Salah satu sekolah yang telah menerapkan hal tersebut adalah di SMP 1 Kaliwungu. Sekolah ini memiliki total 54 orang pendidik dan tenaga pendidik. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Puspitaningrum menyampaikan bahwa sekolah telah menerapkan tiga hal tersebut baik bagi guru maupun siswa.
“Kita selalu sosialisasikan tiga hal itu ke guru dan siswa. Apalagi bapak ibu guru ini rata – rata diatas 40 tahun, jadi perlu lebih menjaga diri. Kita juga selalu ingatkan siswa kita meskipun hanya bisa melalui daring, tidak bisa bertatap muka langsung. Karena virus ini juga bisa menyerang siapa saja” katanya.
Pihaknya menyebutkan sudah menyediakan fasilitas untuk menjaga protokol kesehatan bagi bapak ibu guru yang hadir ke sekolah. Serta mengadakan kegiatan yang bisa menjaga imunitas para guru.
“Kita sudah sediakan sarana sanitasi yang memadai. Sudah ada beberapa tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun di sekolah. Kita juga lakukan penyemprotan disinfektan di sekolah secara berkala saat sebelum maupun sesudah kegiatan. Untuk menjaga daya tahan tubuh bapak ibu guru, kita rutin adakan senam terapi dan aerobik setiap hari jumat atau sabtu. Ada juga kegiatan outbond supaya guru – guru bisa tetap bergembira meskipun mengajar tanpa bertemu langsung dengan siswa. Senam dan Outbond kita lakukan di sekolah secara kecil – kecilan dan tetap mengutamakan prokes” paparnya.
Ia menambahkan bahwa sekolah juga gencar mensosialisasikan ini kepada siswa selama pembelajaran daring berlangsung.
“Kita selalu selingi saat pembelajaran untuk mengingatkan siswa supaya patuh protocol kesehatan untuk melawan covid ini. Kita ingatkan untuk menjaga iman juga supaya selalu dilindungi oleh Tuhan dan selalu sarankan untuk menjaga hidup sehat dengan pola makan bergizi seimbang” tandasnya. (mg4/aji)