Lingkar.co – Kabid Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, dokter Yan Wisnu Prajoko, meminta generasi muda untuk meneladani 10 pendonor darah rutin yang telah mencapai 125 kali donor darah sukarela. Niat tulus membantu manusia yang membutuhkan. Mereka adalah pahlawan kemanusiaan.
“Pada hari ini, PMI Kota Semarang memberikan penghargaan kepada 10 orang yang telah memberikan darah sebanyak 125 kali. Generasi muda harus meneladani para pahlawan kemanusiaan,” kata dokter Yan seusai menyerahkan penghargaan bagi 10 orang di Mall Citraland Lt. 2, Senin (12/6/2023) siang.
Lebih jauh dokter Yan mengungkapkan, banyak jiwa yang terselamatkan karena menerima bantuan darah saat membutuhkan. Menurutnya, donor darah merupakan tindakan yang luar biasa. Tidak semua orang bisa karena banyak yang tidak lolos dalam seleksi kesehatan.
“Kita tidak bisa bayangkan, jika tidak ada pendonor sementara banyak pasien yang butuh darah di rumah sakit. Pada titik inilah generasi muda perlu menyadari betapa berharganya darah yang kita berikan secara sukarela,” ujarnya.
Sejalan dengan hal itu, ia pun menerangkan bahwa PMI Kota Semarang melalui UDD terus mengupayakan kualitas pengolahan darah. Terbaru, PMI telah memiliki almari pendingin (freezer room) untuk menyimpan produk olahan darah agar tidak rusak.
Acara pemberian disambung dengan Talk Show dengan tema Donor Darah Milenial Berikan Darahmu, Berikan Plasmamu, Bantu Kehidupan, Bantu Sesama. Talkshow diikuti oleh puluhan pelajar dari kota Semarang.
Adapun 10 orang yang mendapatkan penghargaan karena telah melakukan donor darah sukarela sebanyak 125 kali yaitu; M. Iqbal Pahlawan Syahlevi, Adi Sigit Suseno, Agus Suwarsomo, Nurhadi Wahyu, Raden Seno Sudiro, Supriyadi, Wahyoe Soediyat, Djoko Wahyu Nurtanto, Samuel Beta Kuntardjo, Suhartoto. Mereka ini pernah menerima penghargaan dari Presiden RI saat genap pada 100 kali donor darah.
Salah satu penerima penghargaan 125 kali donor darah, Suhartoto (65) mengaku merasakan manfaat donor darah. Ia bisa menikmati hidup sehat karena rutin mengalami peremajaan sel darah.
“Alhamdulillah sejak rutin donor darah saya tidak pernah merasakan keluhan kesehatan,” akunya.
Ia juga bersyukur karena darah yang ia berikan tidak mengandung virus, bakteri, maupun zat-zat yang membahayakan kesehatan.
“Alhamdulillah, selama tiga bulan sekali rutin donor, tidak pernah ada kabar darah saya mengandung narkoba atau bakteri tertentu,”
Tidak hanya itu, ia juga mengaku seluruh keluarganya sudah merasakan manfaat donor darah karena bisa melakukan donor darah secara rutin 3 bulan sekali.
“Tiga kakak saya, saudara saya, anak, keponakan rutin donor darah dan sehat semua,” ungkapnya. (*)
Penulis: Ahnad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps