Dorong KH Sholeh Darat Menjadi Pahlawan Nasional, Gus Huda : Sudah Sepantasnya

Kegiatan Peringatan haul ke-125 KH. Sholeh Darat. (dok Alan Henry)
Kegiatan Peringatan haul ke-125 KH. Sholeh Darat. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan Nusantara, Muhammad Nurul Huda mendorong pemerintah bisa menjadikan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional, apalagi sebelumnya tokoh pendiri NU dan Muhammadiyah dan RA Kartini pernah nyantri.

Hal tersebut disampaikan Gus Huda sapaan akrabnya saat menghadiri Peringatan haul ke-125 KH Sholeh Darat, digelar lebih meriah di tahun ini salah satunya dengan diselenggarakannya kirab budaya dan pengajian akbar, Rabu (9/4/2025).

“Adanya usulan pahlawan nasional, kami sangat mendukung karena memang sudah sepantasnya. Bahkan tiga murid beliau sudah dijadikan pahlawan nasional,” tambahnya.

Adapun haul secara besar-besaran ini kali pertama digelar dan mendapatkan dukungan dari Pemkot Semarang. Kedepan dia berharap agar haul bisa jadikan agenda rutin, bahkan bisa mendatangkan wisatawan ke kota Semarang.

“Acara ini digelar untuk mengenang jasa beliau, harapannya haul ini dijadikan haul akbar, apalagi beliau tokoh besar,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) mengapresiasi usuaha ulama untuk menjadikan sosok Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional. Jasa beliau, kata dia, dirasakan semua golongan umat Islam di nusantara dan menjadi teladan bagi banga Indonesia.

“Sebuah kewajiban mengenang jasa beliau, ilmu yang diberikan bisa dijadikan pegangan dalam berbangsa dan bernegara serta membangun Kota Semarang,” kata Agustina di wakili Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.

Terkait usulan sebagai pahlawan nasional, mantan Sekda Kota Semarang ini mengaku sudah diinisiasi dua tahun lalu. Harapannya pemerintah pusat bisa memberikan gelar tersebut kepada Sholeh Darat, nantinya akan digelar symposium untuk memperkuat bukti pengusulan tersebut.

“Akan ada symposium, bu Wali juga sudah berkomunikasi dengan sahabatnya di Leiden Belanda sebagai dasar mendorong bukti-bukti beliau layak menyandang gelar pahlawan nasional,” pungkasnya. ***