Lingkar.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendal menyoroti pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pasalnya, hingga kini jalan rusak berat mencapai 67.531 kilometer.
Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun menjelaskan, saat ini panjang jalan Kabupaten Kendal mencapai 782.710 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, kondisi jalan rusak berat sepanjang 67.531 km dan rusak sedang sepanjang 64.646 km. Adapun kondisi jalan baik sedang mencapai 261.606 km dan jalan baik sepanjang 388.297 km.
“Pemerintah daerah harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan kondisi rusak berat dan sedang. Sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyampaikan hal itu dalam Forum Konsultasi Publik RKPD Kendal Tahun 2025 di gedung Abdi Praja Rabu (10/1/24).
Tak hanya itu, Makmun juga menyoroti jalan-jalan desa yang kondisinya rusak dan bisa diambil alih menjadi jalan kabupaten. Menurutnya, langkah tersebut supaya terjadi percepatan pembangunan infrastruktur jalan yang mendukung perekonomian masyarakat.
Selain itu, Makmun juga menekankan, agar Pemkab lebih memperhatikan ekonomi kerakyatan yang memperkuat UMKM. Termasuk dalam menyelesaikan pembangunan Pasar Weleri yang masih separuh. Oleh karena itu ia meminta agar Pemkab bisa mencari alokasi dana pembangunan selanjutnya melalui APBN.
“Kami minta eksekutif untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Weleri dengan APBN,” tegasnya.
Mengamini pernyataan Makmun, Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto menegaskan fokus RKPD, yakni Pemkab bakal memfokuskan penguatan infrastruktur jalan, ketahanan daerah dalam penanganan bencana, peningkatan kualitas lingkungan, terutama sampah, dan peningkatan layanan angkutan jalan yang terintegrasi.
“Itu akan sesuai dengan tagline Kendal Inklusif di tahun 2025,” katanya.
Dico menambahkan, untuk penguatan jalan bakal difokuskan pada peningkatan kelas jalan, pemeliharaan, dan peningkatan jalan poros desa menjadi jalan kabupaten. Menurut Bupati, hal itu supaya sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya bisa terintegrasi lebih baik.
“Perencanaan pembangunan ini harus melihat pada permasalahan isu. Dan itu menjadi tantangan juga peluang untuk pembagunan Kabupaten Kendal,” tambahnya. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps