Berita  

Dugderan, Tradisi Warga Semarang dan Kendal sambut Kemeriahan Bulan Ramadan

Tradisi Dugderan yang dilakukan oleh masyarakat Kendal, Semarang dan sekitarnya untuk menyambut bulan suci ramadan. Rifqi/Lingkar.co
Tradisi Dugderan yang dilakukan oleh masyarakat Kendal, Semarang dan sekitarnya untuk menyambut bulan suci ramadan. Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Semarang dan daerah sekitarnya memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan, yaitu Dugderan. Tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Kota Semarang, tetapi juga di berbagai daerah sekitar, salah satunya di Kabupaten Kendal.

Dugderan menjadi pesta rakyat tahunan yang penuh dengan kemeriahan dan kental dengan nilai-nilai budaya serta religius.

Di Kabupaten Kendal, pelaksanaan dugderan di dua lokasi utama, yaitu di Masjid Agung Kendal dan Masjid Agung Al-Mutaqin Kaliwungu.

Masyarakat tumpah ruah merayakan tradisi ini dengan berbagai kegiatan menarik. Di halaman parkir Masjid Agung Al-Mutaqin Kaliwungu, beragam makanan kuliner dijajakan, termasuk makanan khas Kaliwungu seperti sumpil dan aneka hidangan instan modern.

Namun, yang paling khas dari perayaan Dugderan di Kaliwungu adalah telur mimi, makanan yang hanya muncul setahun sekali menjelang Ramadan.

Sementara itu, di Masjid Agung Kendal, Dugderan juga diramaikan dengan aneka kuliner dari pelaku UMKM serta berbagai kegiatan keagamaan. Salah satu tradisi penting adalah ziarah ke makam para wali yang berada di sekitar masjid, seperti Makam Wali Gembyang, Wali Joko, dan Wali Sujak.

Ketua Takmir Masjid Agung Kendal, KH Asroi Tohir, menyampaikan bahwa kegiatan Dugderan merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena masih dipertemukan dengan bulan suci Ramadan.

Sebagai wujud syukur, masyarakat juga mengadakan prosesi gunungan yang terbuat dari hasil bumi. Gunungan ini akan diarak mengelilingi kawasan sekitar sebelum akhirnya dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol keberkahan dan kebersamaan.

Tradisi Dugderan di Kendal dan Semarang menjadi bagian penting dalam melestarikan budaya sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan, Dugderan selalu dinantikan setiap tahunnya sebagai penanda datangnya bulan Ramadan yang penuh berkah.