Dukung Pendidikan dan Konservasi, Semarang Zoo Teken MoU Dengan FPP dan FSM UNDIP

Direktur PT Taman Satwa Semarang, Bimo Wahyu Widodo saat menandatangani MoU dengan Universitas Diponegoro di Aves Garden Semarang Zoo, Selasa (10/12/2024). Foto: Rifqi/Lingkar.co
Direktur PT Taman Satwa Semarang, Bimo Wahyu Widodo saat menandatangani MoU dengan Universitas Diponegoro di Aves Garden Semarang Zoo, Selasa (10/12/2024). Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – PT Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Diponegoro (Undip) di area Aves Garden, Semarang Zoo, Selasa (10/12/2024) siang

Nota kesepahaman dilakukan oleh Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Prof. Dr. Kusworo Adi, S.Si., M.T, dan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Prof. Sugiharto, S.Pt, M.Sc, Ph.D.

Bimo Wahyu Widodo selaku direktur PT Taman Satwa Semarang menuturkan, Semarang Zoo sebagai perseroan daerah (Perseroda) merupakan sebuah tempat yang representatif untuk pendidikan dan konservasi.

“Tujuannya adalah tri dharma perguruan tinggi, salah satunya kan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Direktur Semarang Zoo, Bimo Wahyu Widodo saat memberikan sambutan kegiatan MoU dengan Universitas Diponegoro di Aves Garden Semarang Zoo, Selasa (10/12/2024). Foto: Rifqi/Lingkar.co
Direktur Semarang Zoo, Bimo Wahyu Widodo saat memberikan sambutan kegiatan MoU dengan Universitas Diponegoro di Aves Garden Semarang Zoo, Selasa (10/12/2024). Foto: Rifqi/Lingkar.co

Secara keilmuan, kata Bimo melanjutkan, ada banyak sekali yang bisa digali oleh mahasiswa di lembaga konservasi sata yang ia pimpin. “Marketing ada, manajemen ada, keuangan ada, peternakan dan lain-lain ada, sehingga perlu dilakukan kerja sama,” terangnya.

Di lain sisi, Semarang Zoo juga mendapatkan keuntungan dengan adanya kerja sama untuk mengecek atau memantau kesehatan hewan di laboratorium Undip.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu, lanjutnya, edukasi kepada masyarakat tentang aneka pohon yang ada di Semarang Zoo yang belum teridentifikasi dengan baik. “Pohon kita ini kan macam-macam, cuman belum ada KTPnya, jenisnya apa dan lain-lainnya itu,” ungkapnya.

Bimo bilang, mahasiswa Undip ada 60.000 lebih yang belum tentu semua pernah berkunjung di kebun binatang kebanggaan warga kota Semarang. “Kalau itu bisa masuk ke sini dengan diskon 20 persen kan akan membantu meramaikan dan menambah pendapatan untuk kegiatan konservasi kita,” urainya.

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *