Lingkar.co – Direktur PT Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo, Bimo Wahyu Widodo mengungkapkan, pihaknya akan menambah koleksi satwa dengan mendatangkan satwa baru. Adanya tambahan satwa eksotis dan satwa yang dilindungi akan menjadi daya gedor untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Kendati menjadi wahana rekreasi, namun dirinya menegaskan peran Semarang Zoo yang utama sebagai lembaga konservasi, dan edukasi.
“Program yang paling utama adalah sebagai lembaga konservasi, kita fokus bagaimana satwa-satwa yang dilindungi itu masih bisa dilihat oleh anak cucu kita,” kata Bimo saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (8/12/2024) sore.
Menurutnya, adanya tambahan koleksi satwa juga mendukung fungsi kebun binatang yang ada di dekat pintu tol Kalikangkung ini sebagai lembaga yang komitmen dalam kegiatan konservasi, terlebih kebutuhan mempertahankan spesies yang murni.
Ia contohkan gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) sebagai maskot Semarang Zoo belum bisa produktif. “Kita kan punya dua ekor jantan dan satu ekor betina, kalau bisa dibalik jadi satu jantan dua betina,” ujarnya.
Kemudian harimau benggala (Panthera Tigris Tigris) yang juga dinilai menjadi andalan daya tarik wisatawan Semarang Zoo saat ini. Meski sukses dalam pembiakan, namun menurut dia, hewan karnivora tersebut butuh penyegaran genetik dengan mencari indukan atau pejantan baru agar bisa menghindari inbreeding (perkawinan sekerabat).
Untuk itu, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan kementerian kehutanan dan lingkungan hidup dan balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) serta sesama lembaga konservasi agar memungkinkan adanya pertukaran maupun hibah satwa.
“Kita juga sedang berusaha untuk mendapatkan pejantan atau betina baru yang tidak sedarah sehingga nanti keturunannya akan lebih baik,” jelasnya.
Selain dua satwa itu, dirinya juga mengamati adanya tiga orang utan koleksi Semarang Zoo yang tidak mungkin reproduksi karena semuanya jantan.
“Untuk satwa-satwa yang lain juga, termasuk orang utan kita juga sedang mengusahakan pertukaran dan perjodohan, semoga nanti bisa berkembang biak,” urainya.
Aktivitas konservasi tersebut, kata Bimo merupakan usaha yang sesuai dengan tugas Semarang Zoo sebagai perusahaan daerah sekaligus lembaga konservasi satwa. “Sesuai peraturan yang ada, kita akan melakukan konservasi yang bisa mendukung edukasi dan rekreasi,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps