Lingkar.co – Ratusan pegawai non-ASN di UPT RSUD RAA Soewondo Pati terancam di-PHK. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemerimtah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Bupati Pati Sudewo mengatakan mengurangi jumlah tenaga non-ASN bertujuan untuk mempercepat pelayanan prima RSUD RAA Soewondo Pati. Sudewo pun sudah memerintahkan Direktur rumah sakit tersebut untuk melakukan rasionalisasi pegawai non ASN, sampai dalam jumlah yang rasional.
“Karena jumlahnya sangat berlebih, ada sekitar 500-an. Logikanya cukup hanya dengan 200-an,” kata Sudewo, Jumat (21/3/2025).
Langkah itu, kata Sudewo, diambil juga sebagai bentuk efisiensi terhadap berbagai pengeluaran.
“Karena memang kondisi keuangannya sangat memprihatinkan,” tambah Bupati.
Sudewo menjelaskan meskipun pegawai non-ASN digaji oleh RSUD karena sistem BLUD, tetapi akhirnya justru membuat keuangan rumah sakit menjadi terbebani.
“Pendapatan rumah sakit yang minim bahkan berdampak pada pelayanan yang kurang baik. Contoh ada 10 ruang operasi yang 7 off karena rusak akibat tidak ada uang untuk memperbaiki,” ujarnya.
Selain itu, imbuh Bupati, kamar pasien dan ruang tunggu pun pengap karena tidak dipasang AC atau sengaja AC-nya dimatikan.
“Untuk membuat gedung rawat inap dan poliklinik baru pun tidak bisa karena tidak ada uangnya”, tutur Bupati Pati.
Lebih lanjut, Sudewo mengatakan bahwa pengurangan rencananya akan dilakukan dengan sistem seleksi kompetensi.
“Jadi melalui tes/ujian,” tegasnya. (*)
Penulis: Miftah