PATI, Lingkar.co – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencarkan gerakan membeli produk UMKM jenis parcel jelang Hari Raya Idul Fitri.
Hal itu tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Komunitas UMKM Pati (KUPAT) Yuli Sanjoto, (8/5).
Baca juga:
DPRD Jateng Ingatkan Pengunjung Objek Wisata Wajib Taat Prokes
Gerakan membeli parsel lebaran berisi produk UMKM ini yang digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kini berbuah hasil positif.
Menurut Yuli kebijakan pemprov tersebut sedikit banyak telah membantu pelaku UMKM dalam memasarkan hasil produk mereka.
“Kalau untuk parsel ini kan inisiasi dari Pak Ganjar, soal gerakan membeli parsel berisi produk UMKM, di turunkan kebawah ke tingkat kabupaten, terus Kabupaten Pati mengikuti,” ujarnya.
Baca juga:
74 Desa di Sragen Segera Gelar Pengisian Perangkat
Yuli sanjoto menambahkan pihak kabupaten Pati sudah merespon atas perintah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo, melalui Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten pati.
“Kemarin sudah kordinasi dengan Pak Sekda untuk mengadakan gerakan belanja ini. juga berlaku untuk perusahan-perusahan daerah BUMN yang ada cabang di kabupaten pati, BUMD ataupun, OPD tingkat kabupaten, untuk membantu UMKM,”ungkapnya.
Selain itu ia menyampaikan karena waktu yang singkat membuat realisasi suatu kebijakan tersebut kurang maksimal.
Baca juga:
Nekat Naik Truk Pengangkut Hewan, Puluhan Pemudik Terjaring Razia Polisi
“Tapi harus di syukuri saja, namanya aja baru pertama kali. Mungkin mereka belum biasa belanja produk UMKM atau sudah terlanjur beli produk non UMKM, jadi tidak semuanya beli ,” imbuhnya.
Yuli berharap program seperti ini akan tetap ada nantinya. Pihaknya juga menjelaskan dengan tegas UMKM saat ini kesulitan untuk menaikan pendapatan penujualan di saat pandemi.
“Jadi apapun program ataupun kebijakannya setidaknya membantu pemasaran UMKM, karena memang masyarakat sendiri kadang tidak peka atas program UMKM. Mereka masih secara umumnya ke produk pabrikan,” pungkasnya. (ito/luh)
Baca juga:
Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko